Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Mengapa di Indonesia Ada Budaya Ngaret? Ini Jawaban Sosiolog

Budaya ngaret di Indonesia memang sudah jadi rahasia umum. Apa penyebabnya?

6 Januari 2018 | 16.05 WIB

Ilustrasi wanita telat kerja. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi wanita telat kerja. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Budaya ngaret di Indonesia memang sudah jadi rahasia umum. Sosiolog Nia Elvina berpendapat hal itu berkelindan dengan nilai yang berkembang pada masyarakat terutama nilai kemauan untuk maju dan budaya patron-klien.

“Nilai kemauan untuk maju di masyarakat kita memang masih sangat rendah sehingga muncul fenomena tidak menghargai waktu,” ujar sosiolog dari Universitas Nasional ini saat dihubungi oleh Bisnis, Sabtu 6 Januari 2018.

Baca juga:
Arti Sahabat, Begini Serunya Jennifer Lawrence dan Emma Stone
Mengapa Kita Membuat Resolusi Tahun Baru? Ini Sejarahnya
Susut 22 Kilogram, Intip Trik Sam Smith Menjadi Langsing

Selanjutnya, fenomena ngaret  ini kian berkembang dengan diperkuat oleh prilaku para elit yang juga kemajuan untuk majunya juga sangat rendah. Umpamanya, waktu rapat anggota DPR atau rapat kabinet ngaret atau datang sekadar isi absen. “Masyarakat kita karena masih menganut budaya patron-klien, tadi ikut meniru kebiasaan para elit tadi,” ujarnya.

Dia menambahkan sebenarnya bangsa Indonesia juga sudah didesain oleh pendiri bangsa ini dengan nilai demokrasi Pancasila yang mencukup aspek politik, sosial dan ekonomi. Didalamnya sudah termasuk nilai untuk maju.

“Pratiknya saja kita ini yang mandek, karena pemangku atau para elit bangsa ini banyak yang tidak paham atau minim pengetahuannya tentang nilai yang dibangun para pendiri bangsa tadi.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus