Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Bento, mengutip dari laman kamus Merriam Webster, adalah kotak multi kompartemen yang digunakan untuk berisi berbagai hidangan makan siang khas Jepang. Dilansir dari laman The Spruce Eats, bento berasal dari kata “nyaman” dalam bahasa Cina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pada dasarnya, bento adalah makan siang yang dikemas untuk dimakan saat bepergian. Ia telah ada sejak abad ke-12. Makanan di dalamnya berakar pada masakan Asia, termasuk Jepang, Korea, dan Cina. Biasanya bagian utama kotak diisi nasi atau mie.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dilansir dari laman All Recipes, bento secara historis menyuguhkan nasi atau mie sebagai pati dasar yang disertai satu atau dua protein. Lalu, diberi aksen dengan berbagai acar dan sayuran, serta sedikit potongan buah, sehingga menciptakan makanan bergizi seimbang.
Namun, bento modern telah terinspirasi dari makanan barat. Misalnya, dengan dimasukkannya sandwich, salad, kentang goreng, yogurt, dan dessert ke dalam bento.
Lantas, apa bedanya bento dan tempura? Jika bento adalah kotak makan Jepang dengan ragam makanan yang menyehatkan, tempura adalah salah satu makanan khas Jepang.
Dilansir dari laman bento.com, tempura dibuat dari bahan baku sayuran dan makanan laut, seperti udang, belut, dan sebagainya. Di samping itu, diperlukan adonan dari tepung, telur, dan air es.
Sebenarnya tempura bukanlah hidangan Jepang. Ia berasal dari misionaris Portugis yang berkunjung ke Jepang pada abad ke-16. Tempura kemudian menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan selera kuliner Jepang.
Pada akhir abad ke-19, tempura adalah makanan cepat saji yang populer di Tokyo. Ia dijual di berbagai tempat, mulai dari warung pinggir jalan hingga gerobak dorong yang berkeliaran. Tempura modern saat ini bukanlah makanan asing, tapi ia sudah benar-benar menjadi makanan Jepang.
Tempura biasanya dibeli per potong. Tapi, kebanyakan orang memilih set makanan tempura yang lebih ekonomis atau “teishoku”. Dilansir dari laman Japan Talk, teishoku adalah set makanan yang tersedia di banyak restoran di Jepang, terutama saat makan siang.
Teishoku diklaim lebih ekonomis, ia mencakup beberapa jenis tempura, nasi, acar, dan sup. Namun, teishoku juga menyediakan makanan laut lain seperti, udang, cumi-cumi, kerang, kisu (sejenis smelt), dan jenis ikan lainnya. Tersedia pula berbagai jenis sayuran lain, seperti akar teratai, terong, paprika hijau, labu siam, ubi jalar, jamur shitake, bawang merah, daun shiso (perilla), dan wortel.
Teishoku tersedia dalam berbagai ukuran. Ia dapat disajikan dengan berbagai wadah terpisah, seperti piring atau mangkuk. Tapi, ia juga bisa dijual dengan kemasan kotak makan menyerupai bento.
AMELIA RAHIMA SARI