Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Mengenal Rabun Senja, Penyebabnya Bisa Kekurangan Vitamin A

Apakah Anda mengalami rabun senja? Rabun senja salah satu alasannya adalah karena kekurangan vitamin A. Apalagi?

13 April 2020 | 06.55 WIB

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Perbesar
ilustrasi periksa mata (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Rabun senja (nyctalopia) adalah ketidakmampuan mata untuk melihat dengan baik saat malam hari atau bahkan pada siang hari dengan kondisi penerangan yang remang-remang (misalnya di dalam ruangan). Kondisi ini sebetulnya bukan penyakit, melainkan pertanda bahwa mata Anda memiliki masalah, misalnya pada retina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Nyctalopia bisa terjadi karena banyak faktor. Nah, faktor penyebab inilah yang harus diketahui terlebih dahulu sebelum dokter memutuskan metode pengobatan yang dapat Anda jalani untuk mengatasi rabun senja tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anda bisa saja mengalami gejala seperti sakit kepala, nyeri mata, sensitivitas terhadap cahaya, mual dan muntah, sulit melihat benda yang jauh, kualitas penglihatan yang buruk, hingga penglihatan ganda.

Kendati demikian, Anda tetap harus memastikan diagnosis ini dengan memeriksakan mata pada dokter mata (opthalmologis). Jangan langsung mencari jalan pintas untuk mengatasi rabun senja karena penanganan nyctalopia harus sesuai dengan penyebab terjadinya kondisi ini.

Sel-sel mata yang terdapat di retina memiliki peran penting bagi Anda untuk dapat melihat di kegelapan. Ketika sel ini rusak, maka Anda akan mengalami rabun senja.

Ada beberapa alasan yang bisa mengakibatkan rabun senja. Rabun dekat (myopia), yakni ketidakmampuan mata untuk melihat objek yang jauh. Penyebab lain adalah glaukoma, yakni penyakit pada saraf optik yang menghubungkan mata dengan otak. Penggunaan obat glukoma yang dapat mengecilkan pupil juga disebut sebagai penyebab munculnya rabun senja. Alasan lainnya adalah masalah katarak, yakni adanya semacam awan (gumpalan putih) yang menutupi lensa mata.

Pasien yang sudah menderita diabetes, yakni penyakit yang timbul saat kadar gula di dalam tubuh tidak bisa terkontrol, juga bisa akibatkan rabun senja. Lalu ada alasan retinitis pogmentosa, yakni penyakit mata yang dapat mengakibatkan kebutaan. Kemudian ada pula karena keratoconus, yakni kondisi kornea yang melengkung curam
dan kekurangan vitamin A.

Beberapa penyebab munculnya rabun senja dapat diatasi dengan perawatan atau pengobatan tertentu. Namun, jika rabun senja merupakan penyakit genetik (turun-temurun), kemungkinan besar kondisi Anda tidak bisa diperbaiki lagi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus