Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Mengenal Sinovac: Vaksin Covid-19 yang Keok Lawan Omicron

Penelitian dari University of Hong Kong menyebutkan vaksin Sinovac tidak memberikan antibodi yang cukup untuk menetralkan Covid-19 varian Omicron.

24 Desember 2021 | 22.13 WIB

Murid SD berfoto usai mendapat vaksin Covid-19 Sinovac bersama Plt Walikota Yana Mulyana di Taman Dewi Sartika, Bandung, Jawa Barat, 16 Desember 2021. Kota Bandung membutuhkan sekitar 500.000 dosis vaksin untuk sedikitnya 250.000 murid SD/MI berusia antara 6-11 tahun. Sebanyak 8,9 juta anak di 115 kota dan kabupaten menjadi sasaran vaksinasi anak tahap pertama usia sekolah dasar. TEMPO/Prima Mulia
Perbesar
Murid SD berfoto usai mendapat vaksin Covid-19 Sinovac bersama Plt Walikota Yana Mulyana di Taman Dewi Sartika, Bandung, Jawa Barat, 16 Desember 2021. Kota Bandung membutuhkan sekitar 500.000 dosis vaksin untuk sedikitnya 250.000 murid SD/MI berusia antara 6-11 tahun. Sebanyak 8,9 juta anak di 115 kota dan kabupaten menjadi sasaran vaksinasi anak tahap pertama usia sekolah dasar. TEMPO/Prima Mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Sebuah penelitian dari University of Hong Kong menyebutkan bahwa vaksin yang dibuat oleh Sinovac bikinan Cina tidak memberikan antibodi yang cukup untuk menetralkan varian Omicron.

Vaksin Sinovac merupakan vaksin untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 atau Covid-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sinovac juga dikenal dengan nama CoronaVac. Vaksin ini sudah mendapat izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. Penyuntikan vaksin ini akan memicu sistem kekebalan tubuh untuk mengenali virus yang sudah tidak aktif.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Vaksin Sinovac juga mengandung aluminium hidroksida sebagai bahan tambahan yang berfungsi untuk meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh terhadap vaksin.

Mengutip dari laman Medical News Today, vaksin dua dosis ini direkomendasikan untuk individu berusia 18 tahun ke atas.

Ini memiliki tingkat kemanjuran 50,4% untuk mencegah infeksi gejala, menurut data dari percobaan Brasil, dan efektivitas 67% , menurut sebuah studi dunia nyata di Chili.

Vaksin Covid-19 ini adalah vaksin yang tidak aktif. Ia menggunakan versi mati dari virus SARS-CoV-2 sehingga tidak dapat bereplikasi, tetapi dapat menjaga protein lonjakan permukaan tetap utuh untuk memicu sistem kekebalan tubuh.

Sehingga membuat antibodi untuk perlindungan terhadap virus hidup, jika ingin menyerang.

Vaksin Sinovac divalidasi untuk Daftar Penggunaan Darurat (EUL) oleh WHO pada 1 Juni lalu, atau sebelum Omicron merebak. Prosedur EUL WHO untuk CoronaVac mencakup tinjauan keamanan dan kemanjuran vaksin, serta "inspeksi di tempat dari fasilitas produksi."

WINDA OKTAVIA
Baca : Awak Pesawat Jadi Korban Omicron, Maskapai AS Ini Batalkan Ratusan Penerbangan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus