Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sosial media detox merupakan istilah untuk menyebut metode yang digunakan dalam mengatasi penggunaan sosial media yang berlebihan. Dilansir dari Oxford dictionary, sosial media detox adalah waktu di mana seseorang menahan diri dari penggunaan perangka elektronik seperti smartphone atau komputer, yang dianggap mampu mengurangi stress.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Terdapat beberapa manfaat yang akan diperoleh setelah melakukan sosial media detox, di antaranya adalah:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
1. Lebih Fokus pada Diri Sendiri
Media sosial secara tidak langsung akan membuat kita membandingkan kehidupan dan pencapaian yang kita miliki dengan orang lain. Perbandingan yang dilakukan secara teru menerus dapat menimbulkan depresi. Dengan melakukan sosial media detox, maka kita akan lebih fokus pada diri sendiri dan mensyukuri kehidupan yang kita miliki.
2. Mengurangi anxiaty
Media sosial menimbulkan sikap kompetitif yang dapat dilihat dari persaingan jumlah follower, like, ataupun komentar dalam media sosial kita. Sering mengecek postingan yang kita miliki dapat menimbulkan kecemasan. Media sosial detox memberi kesempatan untuk kita fokus pada kegiatan lain sehingga mengurangi rasa cemas.
4. Lebih Menghargai Momen Spesial
Beberapa orang lebih fokus memainkan smartphone di mana pun mereka berada. Hal tersebut membuat mereka kehilangan momen spesial bersama orang lain. Sosial media detox akan membuat kita lebih menghargai momen spesial yang kita lakukan dengan orang lain.
5. Waktu Luang Menjadi Lebih Banyak
Mengurangi kegiatan bermain media sosial akan membuat waktu kita menjadi lebih banyak. Waktu luang lebih banyak dapat kita gunakan untuk melakukan hal lain yang lebih bermanfaat seperti membaca, menulis, atau melakukan hobi lainnya.
Media sosial memiliki banyak manfaat sebagai sarana komunikasi tanpa batasan jarak dan waktu. Meskipun demikian, penggunaan media sosial harus dibatasi agar tidak terjadi kecanduan.
MELINDA KUSUMA NINGRUM