Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Granuloma paru-paru kelainan jaringan yang berkembang di organ pernapasan. Mengutip Medical News Today, granuloma akibat dua reaksi sel. Pertama, reaksi menghentikan dan mencegah persebaran infeksi. Kedua, reaksi terhadap benda asing yang mengiritasi tubuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat baru terbentuk, granuloma paru-paru lunak, kemudian seiring waktu mengeras, dikutip dari Healthline. Pengerasan yang membuat granuloma paru mudah terlihat melalui tes rontgen dada atau CT scan.
Gejala granuloma paru-paru
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Verywell Health, granuloma paru biasanya ditemukan saat pasien melakukan pemeriksaan X-ray atau CT scan. Bila granuloma berada di dekat saluran udara paru-paru, kondisi itu menyebabkan batuk tak juga sembuh. Gejala lainnya, sesak napas, sakit dada, demam.
Penyebab granuloma paru?
1. Sarkoidosis
Mengutip WebMD, sarkoidosis penyakit yang mempengaruhi paru-paru dan organ lain. Granuloma terbentuk ketika sistem kekebalan mencoba melawan infeksi berbahaya.
2. Tuberkulosis
Tuberkolusis tersebab bakteri mycobacterium tuberculosis menyerang paru-paru. Granuloma terbentuk di paru-paru untuk menghentikan pertumbuhan bakteri.
3. Histoplasmosis
Kondisi ini akibat menghirup jamur yang sering ditemukan dalam kotoran hewan. Granuloma terbentuk sebagai reaksi melawan jamur.
4. Artritis reumatoid
Penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan dan membahayakan sel sehat. Itu bisa mempengaruhi jaringan di seluruh tubuh. Granuloma terbentuk sebagai pertahanan melawan infeksi.
5. Lingkungan
Paparan berbagai elemen lingkungan rentan menyebabkan granuloma paru. Adapun di antaranya, reaksi alergi pneumonitis hipersensitivitas. Itu akibat jamur atau bahan kimia. Paparan debu dari logam, termasuk berilium, aluminium, kobalt, atau silika. Menggunakan bak mandi air panas menyebabkan granuloma akibat mikobakteri nontuberkulosis.
Pengobatan granuloma paru
Mengutip Healthline, granuloma paru-paru biasanya tidak sembuh apabila indikasi utamanya diobati. Misalnya, granuloma terkait infeksi bakteri diobati menggunakan antibiotik. Sedangkan granuloma terkait sarkoidosis diobati menggunakan kortikosteroid atau obat antiinflamasi.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.