Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Mengonsumsi Gorengan dari Minyak Jelantah Risikonya Sakit Jantung dan Kanker

Efek buruk sering mengonsumsi makanan yang digoreng dengan minyak jelantah bisa menyebabkan munculnya kanker

27 Januari 2022 | 22.19 WIB

Ilustrasi minyak jelantah Foto Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi minyak jelantah Foto Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Efek buruk sering mengonsumsi makanan yang digoreng dengan jelantah bisa menyebabkan munculnya kanker. Minyak bekas dipakai untuk menggoreng berkali-kali akan meningkatkan asam lemak bebas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Mengutip Jurnal Surya Medika, minyak jelantah dapat meningkatkan gugus radikal peroksida (kelompok senyawa yang memiliki ikatan tunggal oksigen). Hal tersebut dapat mengakibatkan oksidasi pada sel tubuh manusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Minyak jelantah biasanya telah melebihi pemanasan antara 95 derajat Celsius sampai 120 derajat Celsius. Makanan yang digoreng dengan minyak jelantah akan berbau tengik, kesedapan rasanya berkurang, dan penurunan vitamin juga asam lemak esensial. 

Konsumsi minyak jelantah dalam jangka panjang sangat berbahaya, karena kandungan asam lemak bebas yang tinggi. Efek buruknya akan bisa menyebabkan kolesterol dan tekanan darah tinggi (hipertensi).

Minyak goreng yang digunakan berulang-ulang akan membentuk radikal bebas. Keberadaan radikal bebas di dalam tubuh dapat mengakibatkan penyakit jantung dan kanker.

M. IHSAN NURHIDAYAH 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus