Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Menjadi Dokter Kecil Zaman Now, Bukan Hanya untuk Jadi Dokter

Dokter kecil dahulu selalu dianggap sebagai anak anak yang nantinya akan menjadi dokter. Padahal para dokter cilik boleh mengikuti cita-cita sendiri.

17 April 2018 | 20.30 WIB

Rayakan 1 Dekade, PB IDI dan RB Indonesia Selenggarakan Reuni Pemenang Dokter Kecil Award/Istimewa
Perbesar
Rayakan 1 Dekade, PB IDI dan RB Indonesia Selenggarakan Reuni Pemenang Dokter Kecil Award/Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter kecil dahulu selalu dianggap sebagai anak anak yang nantinya akan menjadi dokter. Ketua Pengarah Satu Dekade Dokter Kecil Award 2016 Ulul Albab mengatakan menjadi dokter kecil sebenarnya bukan bukan hanya dibimbing menjadi seorang dokter pada saat dewasa nanti. “Mereka kami didik sebagai role model, bukan sebagai minatur dokter,” katanya kepada Tempo pada acara Rayakan 1 Dekade, PB IDI dan RB Indonesia Selenggarakan Reuni Pemenang Dokter Kecil Award di Jakarta Selasa 17 April 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menurut Ulul Albab, materi materi yang diberikan kepada para dokter kecil ini pun bukan hanya untuk menjadi seorang dokter. Dari sisi ilmu kedokteran awal, memang para dokter cilik diajarkan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dari mulai cara mencuci tangan dengan benar, menjaga kebersihan di lingkungan sekitar. “Kesehatan kita bisa maju kalau kebiasaan kita diubah. Kesehatan itu kan tergantung kondisi lingkungannya juga,” katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menjadi dokter kecil, kata Ulul Albab, tetap boleh memiliki cita-cita selain menjadi dokter. Materi lain yang diberikan kepada anak-anak sekolah dasar ini adalah tentang komunikasi. “Kami ingin mereka belajar speak up,” katanya. 

Baca juga:
Generasi Milenial Suka Alih Profesi, Karier Apa yang Dicari?
Lahirkan Generasi Berkualitas, Intip Gaya Belajar ala Tiongkok
Artis Korea Kan Jong Wook Mengidap OPLL, Penyakit Langka Apa Itu?

Menurut Ulul Albab, berbicara dan menyuarakan pendapatnya perlu diajarkan sejak kecil. Kasus pelecehan terhadap anak-anak yang mulai meningkat saat ini salah satu faktornya adalah karena anak kurang bisa berbicara secara terbuka. “Kasus bullying juga banyak terjadi karena anak yang melihat kejadian itu tidak speak up. Maka kami minta mereka ngomong, dengan topik apa saja,” katanya.

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dan Reckitt Benckiser (RB) Indonesia menggelar reuni para pemenang Dokter Kecil Award dengan tema Baktiku Bagi Anak Indonesia – Berkarya Nyata, Sehatkan Bangsa. Acara ini digelar pada 17—20 April 2018 di Camp Huu Cai, Ciawi Bogor.

Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong anak-anak usia sekolah dasar dari Sabang sampai Merauke agar terus membuat perubahan positif dan berkontribusi terhadap lingkungan dengan giat menggalakkan kampanye kesehatan dan perilaku hidup bersih di rumah dan sekolah.

Rayakan 1 Dekade, PB IDI dan RB Indonesia Selenggarakan Reuni Pemenang Dokter Kecil Award/Istimewa

Ketua PB IDI Ilham Oetama Marsis mengatakan program tersebut bertujuan untuk menggairahkan program dokter kecil di sekolah melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di seluruh sekolah dasar di Indonesia. Dengan adanya dokter kecil di sekolah, diharapkan tumbuh pemahaman dan kesadaran untuk menerapkan pola hidup sehat bagi anak-anak usia sekolah dasar melalui role model yang dekat dengan mereka, yaitu teman sebaya. “Saya berharap program ini dapat konsisten hadir setiap tahun dan terus meningkatkan kualitas maupun kuantitas peserta. Sehingga, tujuan kampanye kesehatan yang dicita-citakan mampu terlaksana," katanya.

Sementara itu, Head of Marketing RB Indonesia Arijit Sengupta menambahkan program yang itu selaras dengan visi dan misi RB untuk membantu menciptakan hidup yang lebih sehat dan lebih baik bagi konsumen Indonesia. “Program ini mengajarkan kepada kita bahwa perilaku hidup bersih dan sehat dapat dimulai sejak usia dini, bahwa siswa sekolah dasar pun dapat berperan sebagai agen perubahan untuk menularkan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungannya masing-masing,” kata nya.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus