Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Menyukai Makanan Tertentu Ternyata Mampu Mempengaruhi Mood

Para ahli menyebut bahwa ada hubungan antara makanan dan suasana hati, dikenal juga mood. Mereka biasanya menggunakan istilah "psikiatri gizi".

13 Agustus 2024 | 06.09 WIB

Ilustrasi wanita makan. Freepik.com/Senivpetro
Perbesar
Ilustrasi wanita makan. Freepik.com/Senivpetro

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian orang melampiaskan emosinya dengan memakan makanan tertentu. Seperti es krim atau sesuatu yang manis. Ada pula yang melahap makanan pedas untuk menaikkan mood. Hal ini tentu menimbulkan tanda tanya, apakah memakan makanan tertentu dapat mempengaruhi mood seseorang?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dilansir dari Very Well Mind, para ahli menyebut bahwa ada hubungan antara makanan dan suasana hati.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mereka biasanya menggunakan istilah "psikiatri gizi". Intinya, makanan yang dikonsumsi dapat memengaruhi kinerja otak dan suasana hati alias mood seseorang.

Makanan yang kaya akan vitamin, mineral dan antioksidan dipercaya sebagai kunci untuk menjaga otak tetap sehat. Bahkan bisa membantu dalam mencegah gangguan mental seperti depresi.

Penelitian menunjukkan bahwa pola makan juga berperan dalam mengendalikan nafsu makan dan kesehatan usus. Hormon yang diproduksi usus ternyata memiliki peran penting dalam menghubungkan pola makan dengan fungsi kognitif otak. Ini menjadi alasan mengapa diet seimbang juga penting untuk mencegah penyakit kronis seperti diabetes, Alzheimer, penyakit jantung dan obesitas.

Bicara soal kesehatan otak, sebenarnya sudah dimulai sejak dalam kandungan. Bayi mendapatkan nutrisi dari ibu yang berperan penting dalam perkembangan otaknya. Pengaruh ini berlanjut sepanjang masa kanak-kanak dan dewasa.

Beberapa jenis makanan diketahui sangat bermanfaat untuk kesehatan otak. Misalnya, buah dan sayuran, terutama yang berwarna ungu dan biru. Buah jenis ini dikenal dapat meningkatkan kognisi dan suasana hati. Namun sayangnya, sebagian besar orang Amerika tidak mengonsumsi cukup buah dan sayur setiap harinya. Terutama yang berwarna ungu dan biru.

Blueberry adalah contoh buah yang mendapat julukan "makanan otak" karena manfaat kognitifnya. Terutama pada anak-anak dan orang dewasa yang menua. Bahkan, manfaat ini dapat dirasakan meskipun hanya dikonsumsi dalam jumlah kecil.

Kacang-kacangan juga merupakan makanan yang baik untuk otak. Kacang kenari, misalnya, kaya akan asam lemak tak jenuh ganda (PUFA) yang penting untuk kesehatan jantung dan fungsi otak. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kacang secara teratur dapat membantu menjaga kemampuan kognitif pada usia lanjut.

Selain itu, makanan laut juga dikenal kaya akan nutrisi penting seperti asam lemak omega-3, yang sangat dibutuhkan oleh otak. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ikan selama kehamilan dan masa kanak-kanak dapat meningkatkan perkembangan saraf anak. Namun, ibu hamil perlu berhati-hati dalam mengonsumsi makanan laut untuk menghindari risiko kontaminasi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus