Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Memiliki masalah napas yang bau mungkin menjadi hal yang memalukan. Terlebih, jika hal tersebut dimiliki oleh pasangan kita. Bayangkan ketika Anda dan pasangan sedang dalam suasana intim, seketika mood Anda hancur akibat masalah bau napasnya. Bukan hal yang mudah untuk menyatakan secara jujur dan terbuka mengenai permasalahan bau mulut seseorang, bahkan ke pasangan sendiri. Namun, apakah Anda akan membiarkan saja hal tersebut? Baca: Khasiat Buah Apel, Bisa Turunkan Risiko Kematian Hingga 12 Persen
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tampaknya tidak mungkin untuk memunculkan topik yang sensitif tanpa membuat pasangan Anda merasa benar-benar malu. Dibutuhkan cara berbicara dan pemilihan bahasa yang baik serta bijaksana untuk menyatakannya. Seorang psikolog dan penulis, Fran Walfish, mengungkapkan beberapa cara yang bisa Anda lakukan terkait membicarakan permasalahan bau pasangan Anda, sepeti dilansir dari Bustle. Berikut ini rangkumannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
1. Bersikap dan ungkapkan dengan lembut
Sebelum Anda mengatakan apa pun, ingat untuk pertimbangkan jenis komunikasi yang paling sesuai dengan kepribadian pasangan Anda. "Setiap individu memiliki tingkat kenyamanan sendiri dan tingkat komunikasi yang berevolusi dalam hubungan interpersonal," kata Fran. Hal ini bisa berarti bahwa beberapa orang lebih nyaman untuk berbicara secara langsung, dan ada juga yang tidak. Secara umum, sebaiknya jangan langsung mengatakan, "Nafasmu bau!". Hal tersebut berisiko untuk melukai perasaan dan ego seseorang. Baca: Yakin Hubungan Anda dan Pasangan Berhasil? Cek 5 Tanda Ini
2. Fokus pada penyelesaian masalah, dibanding menyudutkan
Menurut Fran, ketika menyangkut masalah dalam hubungan, lebih baik untuk cenderung fokus terhadap penyelesaian suatu masalah dibanding terus menyalahkan atau menyudutkannya. Anda pun bisa menerapkan hal ini terkait masalah bau mulutnya. Anda bisa mengatakan, "Saya suka wangimu saat kamu habis makan permen manis itu". Ungkapkan dengan ceria, dan mungkin saja bisa membuat pasangan Anda berpikir. Namun, jika pada akhirnya pasangan Anda tidak menyadarinya dan bau nafasnya semakin tidak tertahan, Anda bisa mencoba kembali poin pertama diatas, yaitu katakan dengan perlahan. Jika Anda berniat untuk menjalani hubungan dengannya dalam jangka waktu panjang, Anda harus berani untuk menyatakan hal apa adanya. Semua tergantung bagaimana Anda menyampaikannya kepada pasangan. Baca: Sering Merasa Pegal Duduk Lama di Pesawat? Atasi dengan Trik Ini
3. Ungkapkan dengan menyertakan alasan
Anda bisa memilih untuk menyatakan bau nafasnya dengan disertai beberapa alasan. Seperti, nafas yang bau kemungkinan bisa merajuk adanya masalah kesehatan. Selain pengaruh dari makanan tertentu, bau mulut dapat menandakan masalah kesehatan yang serius termasuk penyakit periodontal, yaitu infeksi dan gangguan pada pencernaan. Ungkapkan juga kepada pasangan bahwa Anda bersedia untuk mendukung dan menemaninya jika ingin menemui ahli medis. Jika bau mulutnya disebabkan oleh seringnya mengkonsumsi pemicu bau nafas umum seperti bawang putih, bicarakan dengan pasangan Anda untuk mengatasinya. Contohnya, "Saya tahu kamu suka bawang putih, tapi bisakah kamu mengurangi konsumsinya atau sikat gigi setelah memakannya?".
ELITE DAILY | OUREVERYDAYLIFE