Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perang melawan pandemi Covid-19 seharusnya tidak melemahkan komitmen untuk mengakhiri tuberkulosis, mengendalikan konsumsi tembakau, dan menekan polusi udara. Hal ini diungkapkan Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus saat membuka Konferensi Union untuk Kesehatan Paru se-Dunia ke-51 yang digelar secara virtual, Selasa, 20 Oktober 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pandemi akan berakhir, tetapi TB, tembakau, polusi udara, dan penyakit paru lainnya akan terus mencuri napas dan kehidupan jutaan orang setiap tahun, " ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemarin, The Union, LSM internasional pertama yang memfokuskan pada kesehatan paru memulai konferensi yang diikuti sekitar 4.000an delegasi di seluruh dunia termasuk Indonesia hingga 24 Oktober 2020. Pembukaan konferensi kemarin bertepatan dengan peringatan 100 tahun berdirinya The Union di Paris, Prancis. Mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton menjadi pembicara kunci saat pembukaan konferensi.
Bill Clinton saat menjadi pembicara kunci pembukaan Konferensi Union se-Dunia yang digelar secara virtual, Selasa, 20 Oktober 2020. | Foto: Union
Bill Clinton dalam pidatonya berterima kasih kepada The Union atas pekerjaannya yang luar biasa dalam memerangi tuberkulosis dan penyakit paru-paru. Konferensi Dunia Union ini, katanya, hadir pada saat yang tepat ketika dunia tengah berperang melawan pandemi Covid-19. Wabah ini, kata dia, telah membuat penularan tuberkulosis meningkat padahal beberapa tahun belakangan, kemajuan sudah terlihat.
“Kita memang tidak mampu untuk mengembalikan hal yang rusak ini seperti semula. Tapi kita masih punya kesempatan untuk membayangkan kembali masa depan kita, memanfaatkan momen, dan melenyapkan Covid-19 dan tuberkulosis serta meningkatkan pengobatan untuk semua penyakit paru lainnya," kata Clinton.
Seperti pernyataan Cliton dan Tedros, Yvonne Chaka Chaka, pembela kesehatan global dan kemanusiaan dari Afrika Selatan mengatakan saat ini kita harus berfokus pada peluang yang ada di depan dan bukannya terus meratapi krisis.
"Meskipun Covid-19 adalah krisis generasi kita, ini adalah kesempatan untuk memikirkan kembali sistem kesehatan kita, untuk fokus pada keamanan kesehatan yang menempatkan orang di atas mencari keuntungan, dan membangun sistem kesehatan yang kuat melalui solidaritas global," ujarnya.