Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Pelatih Atlet Badminton Felix Ary Bayu Marta Belajar Mengolah Kopi

Dalam dua tahun terakhir, pelatih fisik PBSI Felix Ary Bayu Marta belajar ke beberapa temannya yang menjadi barista kopi profesional.

25 Oktober 2020 | 13.00 WIB

Pelatih fisik PBSI, Felix Ary Bayu Marta di Cipayung, Jakarta. TEMPO | Hilman Fathurrahman
material-symbols:fullscreenPerbesar
Pelatih fisik PBSI, Felix Ary Bayu Marta di Cipayung, Jakarta. TEMPO | Hilman Fathurrahman

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kegemaran minum kopi dan kecintaan pada sejarah membawa Felix Ary Bayu Marta menekuni hobi barunya. Di sela kesibukan menempa para atlet badminton nasional, pelatih fisik Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) ini mendalami cara menyangrai biji kopi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Saya pernah menonton sejarah kopi di TVRI. Ceritanya tentang pabrik kopi di Gayo, Aceh, yang dulu cukup besar selain di Eropa," kata Felix, 44 tahun, saat dihubungi, Jumat, 16 Oktober 2020. Dalam dua tahun terakhir, dia belajar ke beberapa temannya yang menjadi barista profesional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain di Bandung, Felix juga menimba ilmu di Golden Heritage Koffie, kedai kopi di Malang, Jawa Timur yang menyuguhkan pembuatan kopi dari pemanggangan, penyaringan, hingga penyajian. "Ternyata saya tertarik proses pengolahan kopi sejak awal, mulai memilih biji kopi sampai me-roasting-nya," ujar dia.

Ilustrasi kopi. Unsplash.com/Athena Lam

Dari beberapa tipe pemanggangan, Felix menggemari medium roast karena tingkat kesulitannya lebih tinggi. "Kalau kelebihan bisa jadi dark (gosong)," kata dia. Ia juga menyukai sangrai tingkat sedang lantaran kerap meracik kopi dengan teknik penyajian tetes dan cold brew atau seduh dingin. Untuk jenis kopi favoritnya, ia mengidolakan kopi arabika Gayo dan Mandailing.

Felix masih menyimpan rasa ingin tahu terhadap teknik menyangrai biji kopi di Vietnam, Thailand, dan Kamboja. Di kedai kopi di sana, ia mengatakan, pemanggangan biji kopi tidak hanya dengan mencampurkan garam, tapi juga mentega dan minuman beralkohol. "Saya hanya penasaran dari proses seperti itu menghasilkan kopi yang seperti apa," kata dia.

Mahardika Satria hadi

Menjadi wartawan Tempo sejak 2010. Kini redaktur untuk rubrik wawancara dan pokok tokoh di majalah Tempo. Sebelumnya, redaktur di Desk Internasional dan pernah meliput pertempuran antara tentara Filipina dan militan pro-ISIS di Marawi, Mindanao. Lulusan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus