Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

20 April 2024 | 08.00 WIB

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Perbesar
Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta, menimbulkan sifilis bawaan yang dapat menyebabkan keguguran, berat badan lahir rendah, serta masalah kesehatan seperti katarak, tuli, kejang, dan kerusakan jantung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Menurut siaran Medical Daily pada Jumat 19 April 2024 waktu setempat, para dokter yang tergabung dalam The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan peningkatan pemeriksaan sifilis selama kehamilan guna menekan risiko penularan penyakit menular seksual ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ACOG dalam rekomendasi terbarunya menganjurkan ibu hamil untuk menjalani pemeriksaan sifilis tiga kali, yakni pada kunjungan prenatal pertama, pada trimester ketiga, dan pada saat kelahiran.

Dalam pedoman sebelumnya, kelompok dokter kandungan yang tergabung dalam ACOG menyarankan pelaksanaan pemeriksaan berbasis risiko selama trimester ketiga bagi perempuan hamil yang tinggal di daerah dengan angka kasus sifilis tinggi dan mereka yang mungkin terpapar sifilis selama kehamilan.

"Pedoman baru ACOG tidak lagi mengikuti pendekatan berbasis risiko individual untuk pemeriksaan pada tahap akhir kehamilan, melainkan membantu memastikan lebih banyak peluang untuk pemeriksaan dan pengobatan," kata pemimpin eksekutif interim serta kepala praktik klinis dan ekuitas kesehatan ACOG Christopher Zahn dalam siaran pers di laman resmi organisasi pada Kamis 18 April 2024.

Zahn menekankan pentingnya diagnosis dan pengobatan tepat waktu dalam upaya mengurangi angka kejadian penyakit sifilis bawaan. "Sifilis bawaan dapat menimbulkan dampak buruk. Kami tahu bahwa sebagian besar kasus dapat dicegah, jadi pemeriksaan rutin tambahan selama kehamilan merupakan salah satu langkah penting yang dapat diambil," katanya.

"Namun saat ini kita menghadapi beberapa tantangan, termasuk kurangnya pengobatan, kurangnya akses terhadap perawatan prenatal, dan stigma seputar infeksi menular seksual," kata dia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus