Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Demam berdarah adalah penyakit demam serius yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, termasuk ibu hamil.
Dilansir dari laman Times of India, pencegahan demam berdarah pada ibu hamil sangat penting dilakukan karena penyakit tersebut dapat ditularkan pada janin. Dalam beberapa kasus, risikonya bisa sangat parah, bahkan bisa mengakibatkan bayi lahir mati, kelahiran prematur, atau komplikasi kesehatan lainnya pada bayi.
Penanganan Demam Berdarah pada Ibu Hamil
Tumbuh kembang janin sangat bergantung pada kesehatan dan makanan bergizi yang dikonsumsi ibu. Oleh karena itu, ibu hamil harus memperhatikan diet dan kesehatannya.
Ibu hamil juga dapat memiliki kekebalan yang rendah, sehingga membuatnya lebih rentan terhadap infeksi penyakit. Oleh karena itu, ibu hamil sebaiknya menghindari bepergian ke daerah dengan risiko infeksi tinggi.
Jika ibu hamil mengalami demam berdarah, tingkat hidrasi dan nutrisi yang dikonsumsi harus mendapat perhatian. Asupan cairan, beserta garam esensial yang vital bagi tubuh harus ditingkatkan. Nutrisi penting yang dimakan selama masa pemulihan juga dapat menyeimbangkan tingkat cairan dalam embrio.
Gejala demam berdarah selama kehamilan umumnya tidak berbeda dari gejala demam berdarah pada orang biasa. Akan tetapi, tingkat keparahannya dapat meningkat.
Ibu hamil dapat mengalami demam tinggi, sakit perut, sakit kepala yang menyiksa, pusing, dan muntah-muntah. Infeksi dengue juga dapat menurunkan kadar trombosit, sehingga prosedur transfusi perlu dipertimbangkan. Kondisi ini memerlukan perawatan dan pemantauan yang konstan.
Pengobatan dan Pencegahan Demam Berdarah
Pengobatan demam berdarah membutuhkan banyak hidrasi, istirahat, dan nutrisi. Untuk menurunkan demam, dokter biasanya meresepkan paracetamol dan NSAID. Namun, pada ibu hamil, obat-obatan harus diminum dengan hati-hati, hanya setelah dokter memberi lampu hijau.
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin menurunkan dosis obat. Pengobatan alami seperti menyeka dengan air dingin dan mengoleskan pasta cendana juga patut dicoba.
Dengan deteksi dini dan perawatan medis yang tepat, kasus kematian bisa turun hingga 1 persen. Ibu hamil yang terkena demam berdarah hanya beberapa hari sebelum persalinan harus dipantau secara ketat karena mereka termasuk kelompok yang paling berisiko.
Penting juga untuk diketahui bahwa demam berdarah tidak menular dari ibu ke bayi melalui menyusui. Faktanya, ASI mengandung nutrisi dan antibodi yang dapat membuat bayi kebal dari infeksi berat. Meski demikian, jika ibu sedang menderita infeksi parah, pemberian susu formula dapat dipertimbangkan.
SITI NUR RAHMAWATI
Baca : Gejala Demam Berdarah Beserta Pertolongan Pertama Hadapi DBD
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini