Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pseudobulbar affect kondisi orang yang menangis atau tertawa secara tiba-tiba tanpa bisa dikontrol. Respons ini tidak sesuai dengan perasaan batin orangnya. Orang yang mengalami pseudobulbar affect menangis atau tertawa, padahal tidak sedang sedih maupun senang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mengutip WebMD, pseudobulbar affect kondisi gangguan sistem saraf yang membuat seseorang tertawa atau menangis tak terkendali. Pseudobulbar affect juga disebut disregulasi emosi, inkontinensia atau labilitas emosional, menangis atau tertawa tanpa sadar.
Penyebab pseudobulbar affect
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kondisi pseudobulbar affect pernah digambarkan dalam karakter Joker. Film Joker (2019) menceritakan tentang tokoh utama Arthur Fleck yang sering tertawa secara mendadak.
Para ilmuwan menilai pseudobulbar affect terjadi karena kerusakan korteks prefrontal, bagian otak yang berfungsi mengendalikan emosi. Cedera atau penyakit tertentu juga mempengaruhi pseudobulbar affect, seperti:
- Penyakit Alzheimer
- Sklerosis lateral amiotrofik (ALS)
- Tumor otak
- Demensia
- Parkinson
- Cedera otak traumatis
Baca: Mengenali Gejala Pseudobulbar Affect Kondisi Menangis Tertawa Mendadak
Gejala pseudobulbar affect
- Menangis atau tertawa yang tiba-tiba dan intens tidak terkendali
- Menangis atau tertawa yang tidak sesuai situasi. Misalnya ketika merasa bahagia, mendadak menangis tidak bisa berhenti. Begitu juga sebaliknya, merasa sedih tiba-tiba tertawa yang tidak seharusnya.
- Ledakan frustrasi dan kemarahan
- Ekspresi wajah yang tidak sesuai dengan emosi
Terkadang orang pseudobulbar affect bisa merasa cemas atau malu di depan umum.Sering khawatir mengenai hal yang belum terjadi dan akan memilih untuk membatalkan rencana yang sebelumnya sudah dipersiapkan. Gejala ini bisa datang begitu cepat tak bisa diperkirakan.
Mengutip Medical News Today, pseudobulbar affect tidak berhubungan masalah kesehatan mental. Tapi, akibat adanya efek sekunder dari berbagai gangguan neurologis. Misalnya, antara lain cedera otak traumatis, sklerosis lateral amiotrofik, pukulan di bagian kepala, Alzheimer, Parkinson. Pseudobulbar affect juga bisa menjadi bagian dari pseudobulbar palsy. Suatu kondisi yang terjadi karena stroke dan cedera otak lainnya.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.