Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Biji kopi Indonesia juga diakui kualitasnya oleh Tetsu Kasuya, juara World Brewers Cup 2016. Tetsu bercerita dia kerap menyeduh minuman dari biji kopi Indonesia untuk pelanggan kafe Coffee Factory tempatnya bekerja di Negeri Sakura. “Yang dipakai biasanya biji kopi Mandailing, orang-orang suka sekali karena ada rasa manisnya,” ujar Tetsu di pembukaan Hario Cafe di Pluit, Jakarta Utara, Sabtu 12 Mei 2018. Baca: Generasi Milenial Penting Melek Keuangan, Simak Tips Ini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pria yang dulunya berkecimpung di bidang Teknologi Informasi sebelum terjun ke dunia kopi juga menyukai Mandailing. "Semua biji kopi Indonesia bagus," katanya, menambahkan Toraja juga populer di negara asalnya. "Kopi Ethiopia juga saya suka," lanjutnya.
Ketika ditanya kopi terbaik menurut versinya, Tetsu memberi analogi memilih kopi terbaik sama saja seperti memilih siapa teman terbaik. Satu saja tidak cukup. Yang pasti, Tetsu suka dengan kopi yang punya aftertaste clean alias tidak menyisakan rasa di mulut setelah diminum. Baca: Demam Gigi Veneer, Ternyata Sering Salah Warna
Apakah ada kopi yang tidak dia sukai? "Kopi yang kualitasnya rendah," katanya pada ANTARA News.
Tetsu pertama kali tertarik terjun ke dunia kopi akibat penyakit diabetes tipe 1 yang membuatnya tidak bisa lagi minum cola. Menganggap kopi dan cola mirip karena kesamaan warna, dia tertarik mengulik soal kopi. Baca: Selalu Tampil Seksi, Tilik 3 Gaun Mewah Dewi Perssik
Berawal dari rasa penasaran karena pengalaman pertamanya menyeduh kopi tidak sukses, Tetsu terus belajar sampai akhirnya dinobatkan jadi penyeduh kopi manual terbaik dunia dua tahun silam.