Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Perlukah Media Sosial Masuk Kurikulum Sekolah?

Media sosial seakan sudah menjadi makanan sehari-hari anak-anak zaman now. Perlukah ilmu media sosial masuk dalam kurikulum sekolah? Ini kata psikolog

7 Maret 2018 | 09.30 WIB

Ilustrasi bermain sosial media di ponsel. Shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi bermain sosial media di ponsel. Shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Media sosial seakan sudah menjadi makanan sehari-hari anak-anak zaman now. Untuk mencegah terjadinya berbagai macam kejahatan melalui media sosial, para orang tua dan guru perlu memberikan penjelasan kepada anak-anak. Penjelasan itu diperlukan khususnya untuk anak-anak di bawah umur. Salah satu yang penting untuk diajarkan adalah bagaimana cara menggunakan media sosial yang benar. Baca: Masturbasi Tak Menyehatkan, Simak 9 Fakta Tentang Mr P

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dewasa ini media sosial telah menjadi sarana yang begitu populer digunakan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari komunikasi, promosi sampai mencari pengetahuan-pengetahuan yang baru juga untuk kejahatan. Dengan begitu tingginya peran media sosial dalam berbagai aktivitas masyarakat, apakah kira-kira media sosial sudah penting untuk dimasukkan dalam pendidikan formal anak?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Media sosial belum perlu masuk dalam kurikulum pendidikan resmi karena pendekatan terpenting adalah pendekatan dari keluarga," ujar psikolog Katarina Ira Puspita, Selasa 6 Maret 2018.

Katarina mengatakan saat ini pentingnya pendekatan keluarga sebagai benteng anak dalam penggunaan media sosial. Keluarga bisa mengawasi dan memberi aturan yang jelas terhadap aktivitas penggunaan media sosial pada anak. Orang tua juga perlu memberikan contoh yang baik bagi anaknya. Baca: Oscar 2018, Ini Gaun Termahal Sepanjang Sejarah Oscar

Selain itu, dalam pendekatan ini orang tua juga dituntut untuk mengetahui dengan baik ragam media sosial yang sedang berkembang di tengah masyarakat. Dengan begitu mereka dapat melakukan pengawasan dan memberikan penjelasan yang baik kepada anaknya. "Jangan sampai orang tua gagap teknologi dan anaknya lebih tahu mengenai media sosial," kata Katarina.

Katarina menambahkan peran guru di sekolah tetap diperlukan untuk memberikan informasi dalam membantu orang tua melakukan pengawasan terhadap anak.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus