Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Perlunya Orang Tua Pahami Bahaya COVID-19 dan Cara Pencegahan

KPAI mengatakan orang tua perlu memahami bahaya pandemi COVID-19 dan cara pencegahan sehingga bisa memberikan contoh perilaku yang benar pada anak.

13 Juni 2020 | 13.45 WIB

Ilustrasi New Normal. TEMPO/Subekti.
Perbesar
Ilustrasi New Normal. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak tugas yang perlu dilakukan orang tua di masa new normal. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengatakan orang tua perlu memahami bahaya terkait pandemi COVID-19 dan cara pencegahan sehingga bisa memberikan contoh perilaku yang benar kepada anak menghadapi tatanan kehidupan normal baru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Dengan pemahaman tersebut, orang tua harus bisa melihat situasi dan kondisi," kata Komisioner Bidang Pendidikan KPAI, Retno Listyarti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengatakan terpapar atau tidaknya seorang anak dari COVID-19 sangat bergantung pada pemahaman dan kemampuan orang tua untuk membaca potensi bahaya penyakit tersebut di lingkungan sekitar. Jika orang tua dapat mengetahui situasi di sekitar belum aman dari paparan COVID-19, maka semestinya mereka tidak membawa anak ke tempat-tempat berisiko tinggi terpapar virus corona.

"Jadi, tergantung orang tuanya menurut saya. Kalau merasa bahwa kondisi sekitar kasusnya masih tinggi, jangan bawa anak ke mal. Jangan bawa anak ke rumah ibadah. Jangan dibawa begitu saja," kata Retno.

"Jadi, terkait dengan kenormalan baru ini, orang tua harus melihat situasi dan kondisi sehingga mereka bisa melepas anak ketika kondisinya bagaimana," lanjutnya.

Kemudian, selain perlunya membaca situasi dan kondisi, orang tua juga perlu memberikan pengertian kepada anak tentang kemungkinan situasi terburuk jika anak tidak mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, rutin mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak ketika berinteraksi dengan orang lain. Dengan demikian, anak akan berpikir dan menyadari perlunya menaati protokol kesehatan agar tidak tertular COVID-19.

"Kasih tahu ke anak, apalagi yang kecil. 'Kalau kamu sakit dan diisolasi di rumah sakit, nanti enggak bisa ditemani mama. Kamu akan sendirian'. Jadi akhirnya dia akan berpikir, daripada berpisah sama mama, daripada harus sendirian di rumah sakit. Akhirnya mereka memilih untuk mau mengikuti aturan. Jadi kesadaran itu yang harus dibangun," kata Retno.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus