Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Pria Terlalu Keras Berolahraga, Risikonya Libido Turun dan Mandul

Menurut sebuah penelitian, pria yang secara rutin melakukan olahraga berat dan dalam waktu lama memiliki libido yang lebih rendah daripada yang tidak.

19 Agustus 2019 | 17.41 WIB

Ilustrasi pasangan gagal bercinta. shutterstock.com
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi pasangan gagal bercinta. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tubuh sehat dan kekar merupakan impian setiap pria. Untuk mendapatkan tubuh dambaan tersebut mereka harus melakukan berbagai olahraga keras dan rutin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Namun, berolahraga keras secara terus menerus ternyata memiliki dampak buruk, terutama bagi kehidupan seksual pria. Menurut sebuah penelitian dan dilansir dari Huffington Post, pria yang secara rutin melakukan olahraga berat dan dalam waktu lama memiliki libido yang lebih rendah daripada pria yang tidak berolahraga terlalu keras.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski pun berat badan berlebih dan aktivitas fisik sedentary, atau aktivitas yang tidak membutuhkan gerakan, selama ini dipercaya sebagai penyebab kurangnya gairah seks atau libido rendah. Beberapa penelitian sebelumnya ternyata juga pernah menyebutkan bahwa olahraga seperti maraton atau bersepeda jarak jauh dapat menurunkan kadar hormon testosteron dan libido pria.

Dalam penelitian terbaru, tim peneliti menganalisis data hasil survei terhadap 1.077 pria sehat terkait kebiasaan berolahraga dan libido mereka. Dibandingkan dengan pria yang berolahraga rutin secara keras, pria yang memiliki kebiasaan berolahraga secara biasa memiliki libido tujuh kali lipat lebih tinggi.

“Ini adalah penelitian pertama yang membuktikan dampak olahraga keras rutin yang dilakukan selama bertahun-tahun,” jelas pemimpin penelitian dan peneliti dari University of North Carolina di Amerika Serikat, Dr. Anthony Hackney.

Menurut Hackney, penelitian ini dapat membantu ahli kesuburan pria untuk mempertimbangkan rutinitas olahraga pasien sebagai penyebab kemandulan.

“Sangat penting bagi klinik kesuburan untuk bertanya kepada pasiennya terkait kebiasaan olahraga dengan kemandulan yang mereka derita,” jelasnya.

Hampir 47 persen dari peserta penelitian tersebut yang memiliki libido rendah melakukan olahraga lebih dari 10 kali seminggu. Sedangkan, 65 persen dari mereka mengaku melakukan olahraga lebih dari 10 jam seminggu. Sementara, hanya sedikit dari mereka yang memiliki libido normal atau tinggi, yang memiliki kebiasaan olahraga keras.

Kurang dari 7 persen pria dengan tingkat libido normal atau tinggi yang berolahraga lebih dari 10 kali seminggu dan hanya 22 persen yang berolahraga lebih dari 10 jam seminggu.

“Kelebihan olahraga dapat menekan produksi testosteron dan hormon lain yang memicu libido serta produksi sperma pada pria, sama seperti olahraga terlalu keras yang disebut dapat menekan produksi hormon estrogen, siklus menstruasi, dan kesuburan pada wanita,” kata peneliti dari Rumah Sakit Umum Changi di Singapura, Dr. Joan Khoo, yang sama sekali tidak terlibat dalam penelitian ini.

“Banyak pria yang sehat dan bertubuh fit mengalami libido yang rendah dan masalah fungsi seksual harus mengurangi rutinitas olahraga mereka,” tutur Khoo.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus