Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Prosedur Kecantikan Tanam Benang Gagal, Bagaimana Perbaikannya?

Banyak faktor yang menyebabkan prosedur tanam benang gagal, lantas bagaimana memperbaikinya?

12 September 2018 | 09.40 WIB

Lebih Muda dengan Tanam Benang
Perbesar
Lebih Muda dengan Tanam Benang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa wanita ingin tampil cantik dan semua tanda penuaan tertutup dengan cara yang instan. Hampir semua prosedur kecantikan dilakukan sekaligus. Mulai dari filler, botoks sampai tanam benang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Padahal metode filler, botoks, dan tanam benang tidak dapat dilakukan bersama-sama. Dokter spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetik, Irena Sakura Rini mengatakan tak jarang pasien justru mengalami kerusakan wajah karena melakukan prosedur kecantikan yang tidak tepat.

Dari ketiga metode tersebut, menurut Irena banyak orang yang berminat melakukan prosedur tanam benang atau thread lift. Tak heran karena permintaan tanam benang tersebut membuat salon dan klinik kecantikan bermunculan. Prosedur ini tak bisa sembarang dilakukan dan harus ditangani oleh dokter spesialis yang berkompeten.

Ilustrasi Thread lift/ tanam benang. Shutterstock

Dia mengaku cukup banyak menerima pasien yang gagal karena melakukan prosedur kecantikan tersebut dari salon. Hal tersebut terjadi lantaran bermacam-macam faktor, salah satunya infeksi karena alat yang tidak steril. "Meskipun pasien melakukan prosedur tanam benang di klinik ternama sekalipun, hal tersebut bisa saja terjadi," kata Irena.

Pada prosedur tanam benang, pada wajah pasien akan dimasukkan benang menggunakan benda tajam. Benda tersebut akan masuk ke dalam anatomi sehingga terjadi reaksi. Oleh karena itu, perlu kehati-hatian ekstra agar tidak ada kesalahan dalam melakukan prosedur tersebut.

“Saya sudah ketemu beberapa pasien seperti itu. Jadi, titik-titik masuk benang berubah jadi ladang jerawat, jerawatnya bersatu jadi wajah berlubang,” kata pengurus inti Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (Perapi) itu.

Guna menyelesaikan kasus tersebut, Irena mengatakan tentu tidak bisa dilakukan dalam waktu yang cepat. Selain melakukan perawatan kulit wajah secara berkala, pasien juga disarankan untuk menjalani pola makan yang lebih sehat. Pada hari pertama hingga kelima kelima setelah benang dimasukkan ke dalam kulit wajah, tanda infeksi, jerawat akan bermunculan di hari kelima atau keenam. “Mulai ada jerawat, merah tidak sembuh-sembuh, itu namanya sudah bengkak,” katanya.

Efek lainnya badan bisa mengalami demam jika infeksi tak kunjung teratasi. Oleh karena itu, cara yang tepat untuk mengatasinya adalah mengeluarkan benang lewat operasi. Pasalnya, infeksi akan terus terjadi jika benang tidak dikeluarkan. “Itu kan benda asing. Makanya harus berhati-hati. Bukan saya bilang thread-lift tidak baik. Semua bisa bagus, asal betul pengerjaannya,” kata dia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus