Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Rehabilitasi Tak Seseram yang Dibayangkan, Ini Kisah Ammar Zoni

Setelah menjalani rehabilitasi di Panti Rehab Natura, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, 23 November lalu Ammar Zoni menghirup kebebasan.

15 Desember 2017 | 11.50 WIB

Ammar Zoni menunjukkan surat rehabilitasi (tabloidbintang.com)
Perbesar
Ammar Zoni menunjukkan surat rehabilitasi (tabloidbintang.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah menjalani rehabilitasi di Panti Rehab Natura, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, 23 November lalu Ammar Zoni (24) menghirup kebebasan.

Kepada tabloidbintang.com, ia berbagi cerita saat kali pertama masuk pusat rehabilitasi. Saat direhab, sejujurnya Ammar merasa lega.

Baca juga:
4 Jenis Buaya ala Hotman Paris Hutapea, Aku Buaya Cinta

Sandiaga Uno Pakai Lipbalm, Simak Keunikan Kulit pada Bibir
5 Tahun Lalu Orang Indonesia Lebih Sehat? Simak Surveynya

"Kondisi di pusat rehabilitasi berbanding terbalik dengan saat saya mendekam dalam tahanan Polres Jakarta Pusat. Titik terang muncul saat saya mendapat rekomendasi dari Badan Narkotika Nasional untuk menjalani rehabilitasi. Rekomendasi itu membuat saya percaya bahwa saya bisa tidur nyenyak tanpa harus mengkonsumsi narkoba. Dulu, susah tidur saya di level akut. Seminggu berada di pusat rehabilitasi saya benar-benar lega," kenang Ammar Zoni dalam sesi wawancara 4 mata.

Ammar Zoni melanjutkan, setelah seminggu menjalani rehabilitasi barulah ia sedih. Mentalnya dihajar saat menjalani tahap detoksifikasi. Ia berada di dalam ruangan yang luas bersama sekitar 15 orang lainnya. Aktivitas Ammar Zoni selama dua minggu di ruangan itu hanya makan, minum, dan menonton televisi. Lalu, ia masuk ke fase entry unit rehabilitasi selama dua minggu. Di fase itu, Ammar Zoni menjalani sesi keagamaan, psikologi, therapeutic emotional, dan keterampilan.

"[Rehabilitasi] Tidak seseram yang saya bayangkan. Saya seperti menjalani kuliah di asrama hanya, peraturannya lebih banyak. Bangun pagi, sarapan, ikut seminar, dan lain-lain. Kesalahan sedikit berdampak pada hukuman. Salah posisi duduk saja, saya dihukum menulis sebanyak 2000 sampai 3000 kata atau membersihkan kamar mandi. Itu treatment agar saya tidak berpikir mau pulang. Saya sempat menangis merenungi hidup saya kala itu," pungkas Ammar Zoni di Jakarta, pekan ini.

TABLOIDBINTANG

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus