Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi heat stress tekanan suhu panas yang menyebabkan gangguan di tubuh. Mengutip Centers for Disease Control and Prevention, pekerja yang berisiko mengalami heat stress di luar ruangan dan lingkungan panas. Misalnya, pemadam kebakaran, pekerja bakery, petani, konstruksi, penambang, pabrik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mengutip What is Heat Stress? dalam laman University of Iowa, heat stress terjadi karena tubuh tak bisa membuang panas berlebih. Kondisi itu menyebabkan peningkatan suhu inti tubuh dan detak jantung. Saat tubuh terus menyimpan suhu panas, seseorang mulai kehilangan konsentrasi dan mengalami kesulitan berfokus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca juga: Qatar Buat Aturan Baru untuk Lindungi Pekerja Luar Ruangan dari Stres Panas
Risiko heat stress
Berbagai faktor yang menyebabkan heat stress termasuk suhu udara yang tinggi, panas radiasi, dan kelembapan tinggi. Aktivitas fisik yang terlalu berat juga mempengaruhi heat stress. Suhu panas menjadi beban tambahan tubuh yang menyebabkan gangguan fisik. Kerja jantung makin bertambah menyebabkan banyak berkeringat sampai mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.
Beberapa risiko lain pekerja yang kelebihan berat badan, memiliki penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi. Merujuk Environmental Health and Safety, saat tubuh tidak bisa membuang panas berlebih tubuh terus menyimpan panas.
Berbagai faktor yang mempengaruhi heat stress, yaitu suhu udara tinggi, radiasi, kelembapan, kontak fisik langsung dengan benda panas, dan aktivitas fisik yang berat. Efek heat stress paling parah mengalami pingsan jika tak segera ditangani.
Gejala heat stress
- Kelelahan dan lesu
- Sakit kepala
- Pusing
- Merasa lemah
- Keram otot
- Merasa sangat haus
- Jarang buang air kecil
- Kulit pucat
- Keringat berlebih atau tak berkeringat
- Urine berwarna gelap
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.