Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Garam adalah nama umum untuk natrium klorida (atau NaCl), terdiri terdiri dari 40 persen natrium dan 60 persen klorida. Dengan kata lain, 2,5 gram garam mengandung 1 gram natrium dan 1,5 gram klorida.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ini bahan masakan yang penting dan paling sering dikonsumsi. Namun, konsumsinya sehari-hari harus dibatasi karena risikonya.
Berikut risiko yang bisa timbul akibat penggunaan garam dalam makanan mengutip artikel medis Web MD di situs webmd.com:
- Kembung
Kembung adalah salah satu dampak kelebihan konsumsi garam. Ini karena garam yang berlebih membantu tubuh menahan air, akibatnya cairan akan menumpuk.
- Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat diakibatkan karena terlalu banyak mengkonsumsi garam. Garam berlebih membuat tubuh sulit membuang cairan berlebih, juga mengakibatkan tekanan pada ginjal.
- Bagian tubuh bengkak
Bagian tubuh yang umumnya dapat membengkak di antaranya adalah wajah, tangan, kaki, dan pergelangan kaki.
- Terus merasa haus
Terus merasa haus terjadi karena garam berlebih menarik air dari beberapa sel tubuh sehingga mengakibatkan dehidrasi. Guna meringankan kondisi ini, sebaiknya tetap konsumsi banyak air untuk menetralkan garam.
- Kenaikan berat badan
Kenaikan berat badan yang signifikan menjadi salah satu tanda kelebihan konsumsi garam. Apabila mengalami kenaikan berat badan sekitar beberapa kilogram secara tidak wajar, coba koreksi makanan-makanan yang dikonsumsi, bisa jadi karena tinggi kandungan garam.
- Perut tidak nyaman
Terlalu banyak mengkonsumsi makanan mengandung garam dapat membuat perut mual, kram, sakit, dan diare. Guna meredakan kondisi ini, sebaiknya tetap mengkonsumsi banyak air atau cairan.
- Bahaya jangka panjang
Di samping efek jangka pendek, mengkonsumsi banyak garam turut memberi efek jangka panjang. Di antaranya tinggi risiko pembesaran otot jantung, sakit kepala, gagal jantung, tekanan darah tinggi, penyakit ginjal, batu ginjal, osteoporosis, kanker perut, dan stroke.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
DELFI ANA HARAHAP