Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Sajian Asyik dari Pontianak

Dari sajian masakan laut, es krim, hingga kopi.

13 Mei 2015 | 19.25 WIB

Menu unggulan di Pondok Kakap, Kepiting Asap, Pontianak, Kalimantan Barat.  Foto: Tempo/Aditia Noviansyah
Perbesar
Menu unggulan di Pondok Kakap, Kepiting Asap, Pontianak, Kalimantan Barat. Foto: Tempo/Aditia Noviansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Boleh dibilang, di beberapa daerah yang pernah saya kunjungi, menu khasnya terlihat sama seperti di daerah lain, tapi rasanya ternyata berbeda. Hal serupa saya temukan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Menu sajian kuliner di Bumi Khatulistiwa tersebut juga terlihat sama seperti jenis hidangan di Pulau Jawa ataupun daerah lainnya, tapi ternyata isinya berbeda. Di antaranya pengkang yang serupa dengan lemper. Ada pula olahan kepiting serta sajian pedas khas Melayu.

Kepiting Asap
Sajian dari ikan laut sepertinya jadi ikon sajian kuliner tak resmi Kota Pontianak. Betapa tidak, rumah makan yang populer di Kota Bumi Khatulistiwa itu kebanyakan adalah rumah makan yang menyajikan hidangan laut. Salah satu yang terkenal adalah menu kepiting asap di restoran yang pernah dikunjungi Presiden RI ke-7, Joko Widodo, yakni Pondok Kakap Seafood Restaurant.

Cara memasaknya terbilang tak lazim. Dua ekor kepiting kira-kira berukuran 8 ons yang sudah diberi rempah-rempah dibungkus dengan aluminium foil lalu dibakar. Rasanya lumayan pedas, tapi memang pas di lidah. Dalam penyajiannya disertakan pula dua pilihan sambal: cabai rawit yang diblender dan sambal terasi yang diberi jeruk nipis. Satu porsi untuk dua ekor kepiting berukuran 8 ons dihargai Rp 130 ribu.

Pondok Kakap Seafood Restaurant
Jalan Ismail Marzuki No 33
Pontianak
Buka pukul 09.00-22.00


Petrus
Karena tokonya tepat berada di depan sekolah Santo Petrus, warga Pontianak lebih mengenal Toko Es Krim Angi ini dengan nama es krim Petrus. Berbeda dengan es krim pada umumnya, es krim tersebut menggunakan wadah dari kelapa muda. Dengan begitu, selain dapat menikmati segarnya es krim, pengunjung dapat sekalian menikmati daging kelapa mudanya.

Es krimnya lumayan lembut. Kabarnya, resep es krim itu dibuat secara turun-menurun lebih dari 60 tahun. Pilihan rasanya juga beragam, mulai cokelat, vanila, stroberi, durian, nangka, ketan, cempedak, hingga alpukat. Satu porsinya adalah Rp 18 ribu.

Es Krim Angi
Jalan Ks Tubun No 8
Pontianak
Buka pukul 08.00-17.00


Pedas Menyegarkan
Rumah makan Pondok Ale-Ale di Jalan Putri Candramidi ini menyediakan menu khas Melayu Kalimantan Barat. Yang jadi menu andalannya adalah asam pedas Ketapang. Sesuai dengan nama menunya, makanan ini memang terasa pedas dan menyegarkan. Rasa asamnya muncul dari penggunaan asam Jawa, nanas, dan terong asam dalam masakan.

Tingkat kepedasannya dapat diatur sesuai dengan selera, dari level I sampai level III untuk yang paling pedas. Perbedaan tingkat kepedasannya mirip dengan keripik pedas terkenal asal Jawa Barat. Untuk pilihan lauknya dapat berupa ikan atau kerang. Harga per porsinya mulai Rp 29 ribu. Menu tersebut cocok bagi penggemar masakan pedas.

Pondok Ale-Ale
Jalan Putri Candramidi No 10
Pontianak
Buka pukul 10.00-22.00


Kopi Malam
Jika ingin menikmati kopi pada malam hari, berkunjunglah ke Jalan Gajah Mada, Pontianak. Di jalan ini boleh dibilang sentranya warung kopi. Di sepanjang jalan hampir dipenuhi deretan warung kopi yang selalu dipenuhi para penikmat kopi setiap malamnya. Saya sempat mampir di salah satu warung kopi yang berada di seberang hotel berbintang.

Rasa kopinya tidak terlalu heboh. Tapi suasana untuk bercengkerama amatlah mendukung. Kopi yang disediakan juga beragam, mulai kopi saring, kopi bubuk, hingga kopi susu. Sebagai pendamping minuman disediakan pisang goreng, martabak, dan kue. Harga per cangkir kopi mulai Rp 4.000.

Warung Kopi Winny
Jalan Gajah Mada No 159
Pontianak
Buka pukul 06.00-02.00


Pengkang
Namanya Pengkang. Sekilas menu ini mirip lemper. Sama-sama terbuat dari ketan yang dibungkus daun pisang dan dibakar. Cuma bedanya, pengkang berisi udang kering alias ebi. Bedanya lagi, saat dibakar, pengkang dijepit dengan bambu yang diikat tali yang terbuat dari alang-alang. Warga sekitar menyebutnya tali pundung.

Pengkang disajikan dengan sambal kerang. Harga per buah rekannya lemper ini hanya Rp 7.000. Sedangkan sambal kerang yang benar-benar membuat lidah bergoyang dipatok Rp 25 ribu per porsi. Es lidah buaya atau es biji selasih seharga Rp 12 ribu bisa menjadi minuman pilihan yang menyegarkan.

Pondok Pengkang Peniti
Jalan Raya Peniti Luar Km 30
Pontianak
Buka pukul 06.00-24.00


ANDRY TRIYANTO | TRAVELOUNGE

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nurdin Kalim

Nurdin Kalim

Bergabung dengan Tempo sejak 2001. Kini Redaktur Utama untuk Rubrik Seni, Film, Musik, dan Selingan-Intermezo majalah Tempo. Anggota tim kurator sastra di Koran Tempo. Lulusan Universitas Brawijaya, Malang.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus