Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Salah Investasi dengan Jam Tangan Mewah? Mungkin Ini Penyebabnya

Banyak orang kini berani membeli barang - barang mewah, seperti jam tangan, untuk investasi. Apakah Anda pernah gagal? Mungkin ini penyebabnya.

1 Desember 2018 | 20.05 WIB

Jam tangan Omega.
Perbesar
Jam tangan Omega.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang kini berani membeli barang - barang mewah atau luxury goods dengan alasan untuk investasi. Artinya, sewaktu - waktu barang mewah tersebut bisa dijual kembali, bahkan dengan harga yang lebih tinggi dibanding saat membeli. Ada perbedaan utama investasi barang mewah kini disukai, karena sebelum kembali dijual, barang mewah bisa dinikmati lebih dulu sebagai barang pakai oleh pemiliknya. Salah satu barang yang saat ini terbilang digemari sebagai investasi, jam tangan mewah.

Baca: Jangan Beri 5 Hadiah Ini kepada Orang Terkasih

Sebelum dijual lagi, tentu jam tangan mewah yang digunakan dalam keseharian bisa memberi gengsi tersendiri. Akan tetapi, perbedaan yang dianggap menguntungkan inilah yang justru sering menjadi bumerang. Mengoleksi jam tangan mewah yang semula demi tujuan keuntungan malah menjadi zonk atau berujung pada merugi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Menurut Ari Adil, Co-Founder & Chairman Jagartha Advisors, melalui rilisnya tidak semua jam tangan, meski dibeli dengan harga mahal, bisa memberikan keuntungan tinggi di kemudian hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertama, jam tangan mewah yang dibeli bukan sesuatu yang eksklusif. Dari sekian banyak pilihan jam tangan mewah, Ari lebih menyarankan membeli produk jam tangan yang memang dibatasi produksi modelnya dengan tujuan untuk membangun nilai eksklusif. Berburu jam tangan mewah yang sejak awal memang langka di pasaran, bisa bernilai tinggi di masa depan. Terlebih untuk jam tangan yang dianggap vintage, discontinued, atau edisi khusus. “Ada beberapa model dari brand jam terkenal jumlahnya sangat terbatas di pasaran sehingga menyebabkan harga di pasar jam tangan second bisa sangat tinggi. Tetapi, jangan sembarang membeli lalu tertipu brand palsu atau model jam yang sebetulnya biasa saja dan tidak memiliki nilai investasi,” kata Ari.

Jam tangan antik Patek Philippe "The Asprey" saat akan dilelang di rumah lelang Sotheby di Genewa, Swiss, 7 November 2018. REUTERS/Denis Balibouse

Selain dari sisi kelangkaan, faktor lain seperti model, mesin dan nilai emosional dari si pemilik terdahulu dipandang Ari sebagai faktor tambahan yang membuat sebuah jam tangan memiliki nilai jual tinggi. “Jam tangan yang pernah dimiliki oleh selebriti, figur publik atau atlet olahraga terkenal biasanya semakin banyak diburu kolektor dan bisa dibanderol dengan harga jual kembali yang tinggi,” tambahnya.

Kedua, terkait risiko kerusakan jam tangan mewah yang dimiliki. Sebagai barang mewah yang digunakan sehari - hari, jam tangan mewah memiliki risiko untuk rusak. "Risiko kerusakan barang jika berada di tangan yang tidak tepat justru akan merusak nilainya. Sehingga sangat penting bagi investor untuk mengerti risiko dari kegiatan investasi yang melibatkan barang - barang berharga yang tidak menghasilkan pendapatan tetap," kata Ari.

Baca: Intip Jam Tangan Pilihan James Bond dari Waktu ke Waktu

Kecuali Anda sudah memiliki pola pikir yang menyeluruh tentang barang mewah sebagai investasi, barulah boleh membeli jam tangan mewah yang harganya bisa hingga miliaran itu. Tertarik?

TABLOID BINTANG

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus