Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki musim hujan, terkadang cuaca terasa lebih sejuk dari biasa. Cuaca dingin sering menyebabkan masalah bagi pemilik kondisi kulit seperti eksim, psoriasis, dan kulit kering. Pakar pun membagi saran untuk mengatasinya dan mengurangi dampaknya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rutin memakai pelembab salah satunya. Apalagi bila sering mandi air panas. Berikut yang perlu diketahui, dilansir dari USA Today.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagian orang lebih rentan mengalami kulit kering dan udara yang lebih sejuk tak bisa membantu. Contohnya, semakin banyak orang dewasa yang mengalami gejala kulit kering, jelas dermatolog di Texas, Dr. Rawn Bosley.
Bertambahnya usia diikuti skin barrier yang mudah terganggu dan kita mulai mengalami kehilangan air transepidermal. Ini adalah kondisi di mana air menguap melalui kulit, menyebabkan kulit kering, terutama di lengan, kaki, dan wajah.
"Kemudian etnis tertentu, terutama yang berkulit lebih gelap mengalami kehilangan air transepidermal lebih banyak sehingga lebih mungkin mengalami kulit kering," jelas Bosley.
Lakukan hal berikut
Apakah kulit memang kering atau hanya ketika cuaca sejuk saja, banyak cara untuk mengatasinya. Misalnya, tak perlu mandi air panas, cukup hangat kuku saja.
"Air panas memang bagus untuk menyingkirkan kotoran berminyak, makanya kita menggunakan untuk mencuci piring. Tapi kulit bukan piring dan Anda pasti tak mau kulit jadi kering," ujar Dr. Yen Chen Liu, dermatolog di Pusat Medis Mercy One North Iowa di Mason City, Iowa.
Kemudian, batasi waktu mandi 10 menit saja karena semakin lama terkena air kulit semakin mudah kering. Ia pun memberikan saran berikut:
-Keringkan sebagian tubuh saja, tidak semua, untuk menjaga kelembaban dari air.
-Keringkan badan dengan cara melap atau menepuk-nepuk handuk, bukan menggosoknya.
-Pakai pelembab ketika kulit masih agak basah.
-Batasi penggunaan scrub tubuh.
-Perlakukan kulit dengan lembut.