Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Saran Pakar dalam Memilih Skincare yang Aman

Pakar membagi tips cara memilih obat perawatan kulit atau skincare yang mengandung bahan yang aman digunakan bagi kulit.

6 Mei 2024 | 20.24 WIB

Ilustrasi wanita merawat kulit. Freepik.com/Senivpetro
Perbesar
Ilustrasi wanita merawat kulit. Freepik.com/Senivpetro

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Dr Hanny Nilasari dari Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia membagi tips cara memilih obat perawatan kulit atau skincare yang mengandung bahan yang aman digunakan bagi kulit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Tidak ada ciri khusus tetapi yang harus diperhatikan masyarakat adalah harus aware kalau menggunakan skincare yang mengklaim bahwa skincare tersebut adalah pelembab. Pelembab seharusnya tidak mempunyai warna yang sangat mencolok," katanya di Jakarta, Senin, 6 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) itu mengatakan produk perawatan kulit yang baik dan aman digunakan juga seharusnya tidak berbau yang mencolok, yang bisa didefinisikan dari tidak adanya bau obat saat didekatkan ke hidung. 

Selain itu, masyarakat juga perlu mewaspadai jika memperoleh skincare yang bertekstur terlalu kental atau lengket. Kemudian, ia juga mengimbau untuk menghindari produk perawatan kulit dengan iming-iming dapat memutihkan kulit secara instan meskipun dapat dibuktikan.

"Misalnya disebutkan skincare mengandung pemutih alamiah, misalnya dipakai dalam waktu dekat dia akan jadi putih karena sudah dicampur dengan formulasi obat," jelas Hanny.

Waspada janji memutihkan
Hanny menyebut skincare yang dapat memutihkan secara instan berarti memiliki formulasi yang tidak terkontrol dan akan dapat membahayakan bila digunakan dalam jangka waktu yang lama. Untuk itu, ia meminta agar lebih berhati-hati dan selektif dalam menggunakan produk perawatan kulit, termasuk di antaranya skincare beretiket biru yang beredar secara bebas, yang seharusnya hanya dapat diperoleh setelah berkonsultasi dengan dokter.

Terkait hal itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengajak masyarakat lebih tertib dalam penggunaan skincare beretiket biru. Pelaksana Tugas Kepala BPOM, Rizka Andalucia, mengatakan penggunaan skincare yang tidak sesuai dengan kebutuhan kulit dapat berbahaya dan dapat merusak kulit jika digunakan dalam waktu yang lama.

"Ini merupakan langkah kita bersama untuk menjaga agar kosmetik yang digunakan masyarakat mempunyai keamanan dan kualitas yang dapat dipertanggungjawabkan," ucap Rizka.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus