Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Berita Tempo Plus

Sebelum Menjadi Kanker Rahim

Kehamilan anggur (mola), bila terlambat dideteksi dan tak segera ditangani, bisa memicu kanker rahim. Bakal janin pada kehamilan anggur ternyata hanya memiliki kromosom ayahnya.

10 Mei 1999 | 00.00 WIB

Sebelum Menjadi Kanker Rahim
material-symbols:fullscreenPerbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Bila gelembung-gelembung yang merupakan jaringan plasenta dan sel-selnya itu belum berkembang menembus dinding rahim, kehamilan anggur bisa diselesaikan dengan kuretasi. Pasien pun bisa sembuh total. Namun, bila mola sudah tumbuh, melekat, dan menembus dinding rahim, sementara pasien tidak segera menjalani kuretasi, mola bisa berkembang menjadi mola invasif. Jenis mola seperti ini, bila tak segera ditangani, bisa berkembang menjadi tumor ganas. Hal itu dibuktikan Dr. Nurhalim Shahib, peneliti senior dan staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung, yang tengah melakukan penelitian kerja sama Unpad-Universitas Kyushu, Jepang, untuk menelusuri asal usul tumor ganas pada rahim. Nursalim berangkat ke Jepang dengan membawa 10 sampel tumor (neoplasma trofoblas), yang antara lain terdiri atas kanker plasenta (choriocarcinoma) dan mola invasif. Yang disebut trofoblas sendiri adalah sel-sel yang berasal dari kehamilan yang dalam keadaan normal berkembang menjadi plasenta.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus