Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Bila gelembung-gelembung yang merupakan jaringan plasenta dan sel-selnya itu belum berkembang menembus dinding rahim, kehamilan anggur bisa diselesaikan dengan kuretasi. Pasien pun bisa sembuh total. Namun, bila mola sudah tumbuh, melekat, dan menembus dinding rahim, sementara pasien tidak segera menjalani kuretasi, mola bisa berkembang menjadi mola invasif. Jenis mola seperti ini, bila tak segera ditangani, bisa berkembang menjadi tumor ganas. Hal itu dibuktikan Dr. Nurhalim Shahib, peneliti senior dan staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung, yang tengah melakukan penelitian kerja sama Unpad-Universitas Kyushu, Jepang, untuk menelusuri asal usul tumor ganas pada rahim. Nursalim berangkat ke Jepang dengan membawa 10 sampel tumor (neoplasma trofoblas), yang antara lain terdiri atas kanker plasenta (choriocarcinoma) dan mola invasif. Yang disebut trofoblas sendiri adalah sel-sel yang berasal dari kehamilan yang dalam keadaan normal berkembang menjadi plasenta.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo