Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Disiplin merupakan elemen penting dalam membesarkan anak yang baik, termasuk yang berkarakter anak sensitif. Namun, bagi orang tua dari anak sensitif, tidak jarang bergumul mendisiplinkan mereka dengan benar. Sebab, para orang tua anak sensitif merasakan anaknya mudah membangkitkan emosi lebih tajam daripada anak-anak lain.
Anak sensitif secara emosional menjadi mudah kewalahan dan merasakan emosi secara intens. Selain itu, mereka juga sensitif terhadap fisik apa pun yang memicu indra.
Merujuk todaysparent, orang tua dari anak sensitif mengetahui bahwa temperamen anak mereka lebih dari sekadar perasaan besar. Anak sensitif memiliki sistem saraf yang sangat waspada dan cepat bereaksi. Kondisi tersebut merupakan temperamen yang ditemukan pada sekitar 20 persen anak-anak, menurut psikolog Elaine Aron. Dengan begitu, mendidik anak sensitif menjadi disiplin memang membutuhkan cara tertentu. Berikut adalah cara untuk mendisiplinkan anak sensitif dengan pola pengasuhan (parenting) yang benar, yaitu:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
1. Menerima Kepekaan Anak
Jika anak sensitif, jangan mencoba mengubah temperamennya. Alih-alih memandang anak sebagai pengecut dan cengeng, tekankan kekuatan dan bakat mereka. Sebagai orang tua, coba fokus untuk mengajari mereka menangani emosi dengan cara yang sesuai secara sosial. Saat merasa frustasi dan berharap anak kurang sensitif, ingatlah bahwa kepekaan yang sama inilah sering membuat mereka menjadi sangat penyayang dan baik hati kepada orang lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
2. Menetapkan Batas
Menurut parents.com, anak sensitif menerima lebih banyak informasi dari lingkungan mereka dan lebih reaktif terhadapnya sehingga perlu sedikit pencegahan. Para orang tua harus membantu mereka menetapkan batasan dalam memproses emosi yang keras dengan aman. Ciptakan tempat yang tenang sehingga anak dapat kembali ke rumah dengan tenang juga.
3. Memuji Usaha Anak
Anak-anak yang sensitif membutuhkan banyak dorongan. Pujilah usaha anak, meskipun mereka tidak berhasil. Artinya, pujilah anak karena usaha anak buka hasil dari usaha tersebut. Memuji anak karena melakukan hal-hal yang diharapkan dilakukan oleh anak lain dapat memberi mereka kesan berlawanan. Saat memuji anak sensitif, katakan dengan jujur karena mereka cenderung berbohong untuk keluar dari sebuah permasalahan. Selain itu, pujilah anak sensitif ketika mereka mengenali perasaan orang lain sehingga mendorong mereka untuk terus memikirkan orang lain.
4. Memberikan Hadiah
Anak-anak yang sensitif terkadang merasa tidak enak, jika mereka mendapat masalah. Namun, hanya dengan mengubah cara orang tua mengatakan sesuatu, itu dapat mengubahnya menjadi hadiah. Menciptakan sistem penghargaan formal juga membantu anak-anak merayakan pencapaian dan mengubah perilakunya. Perlu diingat bahwa anak sensitif mungkin merasa sangat buruk, jika terkadang tidak mendapatkan hadiah.
5. Mengajarkan Mengenali Perasaan
Melansir verywellfamily, anak sensitif perlu belajar bagaimana mengungkapkan perasaan dan mengatasi perasaan. Gunakan pelatihan emosi untuk mengajari anak dengan cara mengidentifikasi dan menangani perasaan tidak nyaman. Orang tua bisa melakukan pelatihan dengan cara yang dapat diterima secara sosial. Pelatihan ini juga dapat meningkatkan hubungan komunikasi lebih baik dengan para orang tua sehingga keduanya bisa saling memahami tentang perasaannya.
6. Memberikan Konsekuensi Logis
Anak sensitif membutuhkan konsekuensi seperti setiap anak lainnya. Pastikan orang tua menerapkan konsekuensi ketika anak melanggar aturan. Sebab, dengan menerapkan konsekuensi logis akan membantu anak mempelajari pelajaran hidup yang berharga. Konsekuensi harus fokus pada disiplin, bukan hukuman. Selain itu, juga pastikan dalam memberi konsekuensi harus lembut bukan disertai emosi, terutama suara keras sehingga anak mengerti pesannya.
Pilihan editor : 5 Alasan Membanding-bandingkan Anak Menjadi Dosa Parenting
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.