Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Sopi Koli, Minuman Keakraban Masyarakat Maluku Barat Daya

Ada sebuah ritus unik saat pelancong datang ke Maluku Barat Daya: disambut minuman khas daerah itu.

12 Mei 2018 | 07.33 WIB

Sopi Koli dan anggur masak, minuman khas Maluki Barat Daya, yang dipamerkan dalam Gebyar Wisata dan Budaya 2018 di JCC, Jakarta Pusat, Jumat, 11 Mei 2018. Tempo/Francisca Christy Rosana
Perbesar
Sopi Koli dan anggur masak, minuman khas Maluki Barat Daya, yang dipamerkan dalam Gebyar Wisata dan Budaya 2018 di JCC, Jakarta Pusat, Jumat, 11 Mei 2018. Tempo/Francisca Christy Rosana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ada sebuah ritus unik saat pelancong datang ke Maluku Barat Daya: disambut minuman. Namun, bukan minuman sembarangan. Kuliner bernama sopi koli ini adalah sejenis arak yang dibikin dari koli atau aren.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Minuman itu adalah minuman adat," ujar Melki, pegawai Dinas Pariwisata Kabupaten Maluku Barat Daya, saat ditemui dalam acara Gebyar Wisata dan Budaya Nusantara di Hall B, Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Jumat, 11 Mei.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sopi menjadi simbol keakraban antara tuan rumah dan tamu yang datang. Selain sebagai penyambut, sopi dihidangkan untuk upacara-upacara lainnya. Secara khusus untuk ritual-ritual dengan suasana bahagia, seperti perkawinan adat.

"Di Maluku, kami mengenal dua perkawinan. Ada perkawinan sipil dan adat," katanya. Dalam perkawinan adat itulah sopi koli dihidangkan.

Sopi koli mengandung alkohol. Dalam kualitas yang baik, kadar alkoholnya mencapai 40 persen. Sopi terbaik diproses melewati beberapa kali penyulingan. Makin jernih sopi, makin tinggi kadar alkohol, makin bagus juga mutunya. Lantaran beralkohol cukup tinggi, biasanya, minuman itu hanya dikonsumsi oleh orang dewasa dan dalam jumlah yang terbatas.

Bukan sekadar simbol keakraban, sopi memiliki peran penting sebagai roda penggerak mengepulnya asap dapur. Sebab, masyarakat setempat sebagian besar menggantungkan hidup dengan menjual sopi.

Sopi bisa ditemukan di hampir semua wilayah Maluku Barat Daya, khususnya Pulau Kisar, Pulau Moa, Pulau Leti, dan Pulau Tepa. Bila ingin mencoba, pelancong bisa mengunjungi daerah-daerah tersebut. Namun tidak bisa dibawa sembarangan untuk oleh-oleh lantaran tergolong minuman beralkohol.

Jika tak doyan minum sopi, mereka pinya alternatif minuman lain, yakni anggur masak. Anggur masak adalah sopi yang dicampur dengan rempah-rempah, gula pasir, air putih, dan nanas. Kadar alkoholnya hanya 10 persen dan rasanya manis. "Ibu-ibu yang tidak minum sopi biasanya minum ini," kata Melki.

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus