Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Tanda Buah Mulai Membusuk dan Kehilangan Nutrisi

Buah yang terlalu matang akan berwarna kecoklatan dan dalam proses pembusukan. Bagaimana nutrisinya?

29 April 2022 | 14.33 WIB

Ilustrasi pisang terlalu matang. Unsplash/Elena Koycheva
Perbesar
Ilustrasi pisang terlalu matang. Unsplash/Elena Koycheva

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai makanan sehat, buah bisa dimakan kapan saja sepanjang hari. Buah dapat melengkapi sarapan yang lezat, dimakan sebagai camilan tengah hari, atau bahkan digunakan sebagai alternatif makanan penutup yang lebih sehat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Dilansir dari Health Digest, setelah dipetik dan dipotong, kerap kali buah mulai rusak dan hanya ada waktu tertentu sebelum buah matang tersebut menjadi terlalu matang dan busuk. Dalam beberapa kasus, buah seperti apel bahkan bisa mulai berubah warna menjadi coklat segera setelah diiris atau dicincang. Ini disebabkan proses yang dikenal sebagai oksidasi dan itu terjadi ketika buah terkena oksigen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meskipun tidak berarti buah langsung busuk, kondisi ini mempercepat proses penuaan, memperpendek kesegaran. Akibatnya, buah biasanya hanya bertahan beberapa hari setelah terkena oksigen dan berubah warna menjadi coklat. Secara umum, buah harus dimakan dalam waktu tiga hari setelah dipetik atau dibeli, tetapi bisa bertahan hingga lima hari di lemari es.

Karena oksidasi dapat mempercepat proses penuaan buah, apakah dapat juga menyebabkan buah kehilangan nilai gizi? Ternyata jawabnya ya. Buah-buahan memiliki nilai gizi yang cukup tinggi tetapi kandungannya berubah setelah dipanen.

Pencoklatan dan pelunakan buah karena oksidasi adalah tanda buah telah kehilangan sebagian kandungan nutrisinya. Namun, ini terjadi perlahan seiring waktu dan tidak mungkin memiliki efek signifikan pada nilai gizi keseluruhan dari sebagian besar buah.

Oksidasi bukanlah satu-satunya proses yang dapat menyebabkan buah kehilangan nutrisi. Percaya atau tidak, pernapasan juga bisa memiliki efek yang sama. Respirasi adalah proses yang terjadi pada tumbuhan untuk membantu memecah bahan organik, seperti karbohidrat dan protein, dan mengubahnya menjadi energi panas.

Proses tersebut dapat menyebabkan hilangnya rasa dan nutrisi, terutama jika produk disimpan di lingkungan yang hangat dan kering. Akibatnya, buah yang tidak ditanam secara lokal cenderung kurang bergizi dibandingkan buah yang ditanam dan dipanen di pertanian terdekat.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus