Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pencahar atau laksatif merupakan obat untuk mengatasi sembelit alias susah buang air besar. Tapi, jika terlalu sering dikonsumsi akan menimbulkan efek negatif. Obat pencahar mengandung senyawa seperti natrium, kalium, magnesium, dan fosfor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Itu merupakan bagian elektrolit dan mineral berfungsi untuk saraf, otot, usus besar, dan jantung. Mengutip Eating Disorder Hope, jika keseluruhan senyawa itu dikonsumsi di luar aturan, maka dapat menyebabkan penurunan fungsi organ tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dampak buruk obat pencahar, salah satunya tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi. Masalah dehidrasi akibat penggunaan obat pencahar, karena banyak menyerap kandungan air dalam tubuh, seperti dikutip dari Healthline. Prosesnya dikeluarkan bersamaan dengan feses, sehingga terjadi ketakseimbangan elektrolit. Ada komponen bermuatan positif dan negatif yang larut dengan cairan dalam tubuh mengalami masalah.
Efek lainnya, obat pencahar mengurangi kemampuan respons otot dan saraf. Penggunaan obat pencahar dalam kurun waktu yang lama bisa merusak organ dalam. Usus besar akan berkurang kinerjanya (sindrom iritasi usus besar).
Mengonsumsi berlebihan obat pencahar bisa mempengaruhi kebiasaan normal buang air besar. Sebab ada ketergantungan usus dengan obat pencahar selama proses buang air besar.
TIKA AYU