Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta – Mungkin sebagian orang tidak asing lagi dengan istilah narsistik atau bahkan pernah menjumpai langsung orang yang mengidap kepribadian ini. Dalam psikologi, narsistik merupakan perasaan jatuh cinta atau kagum dengan citra diri sendiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Melansir laman mayoclinic.org, narsistik ditunjukkan dengan kondisi seseorang mempunyai kepercayaan diri tinggi sehingga menganggap dirinya penting dan patut dikagumi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Melansir laman healthyline.com, karena merasa dirinya paling baik dan pantas dikagumi, orang pengidap gangguan ini cenderung memiliki sifat egois, perilaku arogan, minim empati dan kehausan akan dikagumi oleh orang lain.
Ciri lainnya yang dimiliki orang dengan penyakit narsisitik ini di antaranya manipulatif, menggurui, sombong, dan menuntut. Karena itu, gangguan narsistik ini dapat menganggu kehidupan, mulai dari hubungan di pekerjaan, teman, percintaan, hingga urusan keluarga.
Di samping itu, seseorang yang mengalami penyakit kepribadian ini biasanya merupakan seseorang yang rapuh akan kritikan dari orang lain. Umumnya, orang dengan gangguan narsistik akan merasa terusik apabila orang lain tidak memperlakukan mereka dengan rasa kekaguman khusus. Kecenderungan utama dari pengidap gangguan penyakit mental ini adalah menyalahkan orang lain.
Dikutip dari helguide.org, seseorang dapat dikatakan mengalami gangguan kepribadian ini jika mengalami gejala-gejala berikut ini
Membanggakan diri sendiri terlalu berlebih
Orang dengan gangguan kepribadian narsistik percaya bahwa mereka ‘istimewa’ dan seorang 'bintang'. Tak jarang, mereka akan membesar-besarkan bahkan berbohong tentang prestasi dan bakat mereka, sekecil apapun.
Hidup tidak realistis guna mendukung delusi narsis diri sendiri
Hidup di dalam fantasi merupakan gejala berikutnya yang dimiliki oleh seseorang pengidap gangguan mental ini. Mereka menggunakan ekspetasi kehidupan ideal guna meningkatkan daya tarik yang dimilikinya.
Haus akan pujian
Pujian dan pengakuan merupakan makanan pengidap penyakit mental narsistik yang diperoleh dari orang-orang sekelilingnya.
Mengekploitasi orang lain tanpa rasa bersalah
Minimnya rasa empati, membuat orang dengan gangguan ini lebih mudah melakukan ekploitasi kepada orang lain. Orang pengidap narsistik menganggap orang lain harus melayani mereka. Tidak segan, orang narsistik jga dapat memanfaatkan orang lain untuk mencapai tujuan pribadinya.
Merendahkan, mengintimidasi, bahkan meremehkan orang lain
Seorang narsistik tak jarang merendahkan, mengintimidasi, bahkan meremehkan orang lain sebagai bentuk pertahanan mereka. Mereka akan melakukan ketigal hal tersebut kepada pihak yang sekiranya menentang atau membahayakan citra diri mereka.
NAOMY A. NUGRAHENI