Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Tiga Mitos Cinta Yang Harus Anda Tinggalkan

Setidaknya ada tiga mitos cinta yang harus Anda jauhkan dari pikiran.

16 Juli 2015 | 02.19 WIB

Model membawa buket bunga terbuat dari tisu dalam karya Donna Pope Vincler dalam kontes gaun pengantin dari tisu toilet di Butik Kleinfeld Bridal, New York, 17 Juni 2015. REUTERS/Brendan McDermid
Perbesar
Model membawa buket bunga terbuat dari tisu dalam karya Donna Pope Vincler dalam kontes gaun pengantin dari tisu toilet di Butik Kleinfeld Bridal, New York, 17 Juni 2015. REUTERS/Brendan McDermid

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi Anda yang berstatus lajang, biasanya ada beberapa mitos cinta yang mempengaruhi ekspektasi Anda dalam melihat sebuah hubungan asmara.



Setidaknya ada tiga mitos cinta yang harus Anda jauhkan dari pikiran.


1. Menemukan pasangan akan membuat Anda lengkap


Tidak ada seorang pun yang bisa membuat Anda lengkap, karena pada dasarnya Anda tidak kekurangan. Kadang hanya pikiran Anda yang membuat Anda selalu merasa kurang atau ketika melihat keberhasilan orang lain, maka Anda merasa tidak lengkap.


Memiliki pasangan memang menyenangkan, tapi bukan berarti menjadi ‘obat’ untuk semua masalah yang Anda hadapi. Sebelum akhirnya menemukan pasangan yang tepat, Anda harus bisa menjadi pribadi yang mandiri dan bahagia.


2. Pernikahan adalah segalanya


Mencari orang paling spesial yang akan menjadi teman hidup Anda, jangan dijadikan tujuan terpenting dalam hidup. Biasanya ada tekanan bagi wanita untuk segera menikah dan memiliki anak, apalagi jika teman-teman di sekitarnya sudah lebih dulu melangsungkan pernikahan.


Tapi, jangan kemudian Anda menjadikan pernikahan layaknya sebuah perlombaan, siapa lebih dulu dia yang menang. Jika memang Anda belum menemukan pasangan hidup, jangan berkecil hati. Lebih baik fokuskan diri pada kebahagiaan dan pencapaian Anda dalam hidup.


3. Single itu menyebalkan


Satu lagi mitos yang harus Anda jauhkan, yaitu perasaan kalau menjadi lajang atau single itu menyebalkan.


Padahal di masa-masa sendiri inilah Anda bisa menikmati banyak hal, yang mungkin tidak bisa dinikmati saat telah menikah nanti.


Perbanyaklah teman, bertemu orang-orang baru, kejar karir impian Anda, dan lakukan hal-hal yang bisa membuat Anda lebih semangat.


 


BISNIS.COM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rully Widayati

Rully Widayati

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus