Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 657.094 peserta se-Indonesia akan mengikuti Ujian Berbasis Komputer (UTBK) jalur Seleksi Masuk Bersama Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) mulai Ahad 5 Juli 2020. Kepala Departemen Psikologi Pendidikan Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran (Unpad) Surya Cahyadi mengatakan peserta perlu mengelola stres dan perasaan yang tidak nyaman agar ujiannya lancar. “Dengan cara mengatasi permasalahan yang menjadi sumber penyebabnya,” kata dia di laman Unpad, Jumat 3 Juli 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurutnya stres atau perasaan tertekan biasa muncul saat akan menghadapi ujian. Stres itu biasanya muncul karena takut mengalami kegagalan. “Karena kurangnya penguasaan materi, ketatnya persaingan, atau hal-hal lainnya yang tidak diinginkan terjadi,” ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Stres tingkat rendah dapat memotivasi untuk lebih tekun dalam belajar. Namun jika berlebihan dapat memunculkan gangguan psikologis seperti gelisah, cemas, hingga sulit berkonsentrasi. Solusinya kata Surya, antara lain belajar dengan baik agar dapat menguasai materi, dan menciptakan lingkungan belajar yang nyaman.
Selain itu menyelesaikan permasalahan yang dapat mengganggu proses belajar, serta fokus pada aktivitas dan materi yang dipelajari. “Jangan banyak memikirkan hal buruk yang belum tentu terjadi,” katanya.
Peserta UTBK pun disarankan mengenali diri agar tidak memaksakan di luar batas kemampuan yang dimiliki. Istirahat peserta harus cukup agar tubuh dan pikiran tidak kelelahan. Olahraga ringan atau tidur yang cukup menurut Surya dapat menyegarkan kembali tenaga dan pikiran. Tips lainnya yaitu berdoa agar lebih tenang menghadapi ujian.
Lingkungan sosial seperti keluarga dan teman menurut Surya perlu menghargai dan memberi dukungan kepada para peserta ujian. Caranya seperti memberi keleluasaan dan tidak mengganggu mereka ketika belajar, membantu materi pelajaran yang sulit, hingga menjadi tempat curahan hati. “Saat melaksanakan ujian juga perlu mengelola pikiran dan perasaan. Upayakan untuk tidak memikirkan hal lain di luar soal ujian yang akan mengurangi konsentrasi sekaligus membuat gelisah.”
Berbeda dengan tahun sebelumnya, para peserta UTBK SBMPTN 2020 harus ujian di tengah masa pandemi Covid-19. Stres menurut Surya bisa bertambah oleh perasaan takut tertular atau curiga terhadap orang lain yang akan menularkan virus. “Peserta UTBK perlu membangun kepercayaan kepada orang lain bahwa mereka juga tentunya akan menjaga diri juga,” katanya.
Gelombang pertama UTBK SBMPTN 2020 digelar 5-14 Juli, sementara gelombang kedua 20-29 Juli 2020. Setiap hari berlangsung dua sesi rombongan peserta ujian yang berlokasi di perguruan tinggi negeri dan beberapa sekolah.
ANWAR SISWADI