Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketebalan kulit bayi berbeda dengan kulit orang dewasa. Karena itu, pada awal masa kehidupannya, bayi sering mengalami masalah kulit, seperti ruam dan kulit kering.
Baca: Dokter Sebut 3 Perawatan Kecantikan Pelawan Proses Penuaan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kulit bayi memang cenderung sensitif. Kalau sudah begini, bayi akan rewel karena merasa gatal. Hal ini kemudian akan menyebabkan bayi susah tidur hingga akhirnya imunitas berkurang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dokter spesialis kulit, Nanny Shoraya, memberikan beberapa tips perawatan untuk bayi dengan kulit sensitif agar masalah di atas dapat dihindari. Yang wajib diperhatikan pertama kali adalah semua bahan yang kontak langsung dengan kulit bayi harus mengandung pelembap.
Penggunaan sabun, sampo, lotion, dan sebagainya, yang mengandung bahan iritan, sebaiknya diminimalisasi. Selain itu, produk perawatan yang mengandung pewarna dan pewangi lebih baik tidak digunakan.
ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
"Pewarna dan pewangi ini, buat bayi dengan kulit sensitif, termasuk bahan iritan. Biasanya saya menyarankan ibu untuk tidak mencuci atau menyeterika baju bayi dengan pengharum," ujar Nanny dalam acara peluncuran Young Living Seedling di Jakarta.
Bayi dengan kulit sensitif sebaiknya tidak mandi terlalu lama. Sebab, makin lama kulit kontak dengan air, penguapan air di kulitnya juga makin besar sehingga kulit akan mudah kering.
Bagian pembilasan juga harus diperhatikan. Biasakan membilas tubuh bayi setelah direndam dalam bak berisi sabun. Setelah itu, keringkan tubuh bayi dengan handuk yang lembut.
Baca: Awas, Kebiasaan Ini Mempercepat Proses Penuaan
"Jangan lupa untuk menggunakan produk pelembap tambahan sesaat setelah mandi, 2-3 kali sehari. Kalau menggunakan tisu basah, harus tanpa kandungan pewangi dan alkohol," ucap Nanny.