Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Uang Bukan Sumber Kebahagiaan, Benarkah?

Kebahagiaan tak selalu hanya diukur dengan uang. Banyak hal yang bisa membuat orang lebih bahagia dan tak terkait materi.

1 Agustus 2021 | 20.37 WIB

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Perbesar
Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian orang bahagia melihat sisi cerah kehidupan, tidak peduli dengan apapun yang dihadapi, yang lain berjuang mengejar kebahagiaan. Piskolog Clare Mann mengatakan tidak perlu mengejar kebahagiaan, tetapi mengubah cara Anda memandang hidup.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Besar atau kecil, perubahan itu sepenuhnya terserah Anda, ini adalah tindakan aktual untuk keluar dari zona nyaman sesekali, yang memperluas kapasitas untuk kesenangan dan perasaan bahagia. Mann membagikan 10 rahasia orang bahagia yang bisa Anda praktikan juga, melansir Women’s Weekly.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keluar dari zona nyaman
“Ini bisa menjadi sesuatu yang sederhana, seperti berdiri dan berbicara di depan klub buku atau mengangkat tangan untuk peran sukarelawan di komite penggalangan dana lokal,” jelas Mann.

Meskipun mungkin merasa gugup pada awalnya, mungkin ada rasa bangga yang besar yang datang dari merangkul hal yang tidak diketahui, yang tidak dimiliki sebelumnya. Tidak hanya itu akan membuat Anda merasa lebih hidup berkat lonjakan adrenalin dan hormon perasaan baik, tetapi juga akan merasa lebih mudah untuk melampaui batas di masa depan.

Investasikan dalam pengalaman, bukan barang
Daripada menghabiskan uang untuk membeli iPhone terbaru atau tas tangan trendi, Anda akan merasakan kebahagiaan yang lebih besar jika menghabiskan uang untuk pengalaman yang tak terlupakan, seperti mentraktir sahabat.

Lepaskan hubungan beracun
Persahabatan adalah unsur penting untuk kebahagiaan dan sering membantu saat merasa lebih baik tetapi tidak selalu. Terkadang kita bisa terjebak dalam hubungan yang tidak sehat karena sudah akrab. Namun, aliansi yang tidak seimbang jarang berhasil dan sering kali mengakibatkan orang terus-menerus kecewa. Jika Anda yang melakukan semua pekerjaan, Mann mengatakan inilah saatnya mengevaluasi kembali hubungan.

"Apa yang didapatkan dari pertemanan pada akhirnya mempengaruhi kesehatan fisik dan emosional, karena itu perlu memusatkan perhatian pada penguatan hubungan yang sehat dan melepaskan teman-teman yang beracun," sarannya.

Menumbuhkan pola pikir positif
Melupakan penyesalan lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Tetapi, seperti yang dijelaskan Mann, menderita karena hal-hal yang tidak dapat diubah tidak akan menyelesaikan apapun. Itu hanya membuat Anda merasa lebih buruk.

"Anda hanya perlu memikirkan apa yang membuat kesal pada awalnya dan semua pikiran negatif awal itu mulai kembali, sering disertai dengan lonjakan hormon stres kortisol," jelasnya. “Sebaliknya, fokuslah pada bagaimana Anda dapat bergerak maju secara positif dan mulai mengambil langkah-langkah itu.”

Berhentilah menjadi orang yang menyenangkan
Mengubah aspek kepribadian untuk menyenangkan orang lain atau tak mau membuat mereka kecewa hanya dapat menyebabkan ketidakbahagiaan. Daripada mencari persetujuan atau validasi orang lain dengan berpura-pura menjadi sesuatu atau bukan diri sendiri, lebih baik menjadi diri sendiri dan biarkan perilaku alami mengalir. Menurut peneliti dari Universitas Claremont di AS ini, sebenarnya meningkatkan jumlah hormon oksitosin di otak secara alami meningkatkan kebahagiaan.

Perbaikan instan dan cepat untuk suasana hati yang lebih bahagia
Pasang wajah bahagia. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Psychological Science menemukan ketika Anda stres atau sedih, hanya tersenyum dan terlihat ceria dapat menurunkan tingkat stres dan membuat lebih bahagia.

Berikan pujian
Memberi lebih baik dari menerima. “Ketika memberikan pujian kepada orang, Anda tidak hanya akan membuat hari mereka lebih baik tetapi juga akan berbagi kebahagiaan karena kebahagiaan itu menular,” kata Mann.

Hitung berkat
Orang yang melatih rasa syukur setiap hari, seperti menuliskan tiga hal yang berjalan dengan baik hari itu, mengalami tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi dan lebih optimis, sebuah studi dari Universitas California menemukan.

Berbuat kebaikan tanpa rencana
Tindakan kebaikan secara acak bisa membuat lebih bahagia, ungkap peneliti dari Universitas Stanford di AS.

Memelihara hewan
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Hormones and Behavior menemukan berinteraksi dengan anjing dan menatap matanya selama 30 menit secara signifikan meningkatkan produksi hormon bahagia oksitosin.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus