Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ujian Nasional untuk Sekolah Menengah Kejuruan siap digelar pada 2 - 5 April 2018. Ketegangan dan stres bukanlah hal yang tidak mungkin terjadi pada anak, termasuk juga pada orang tua yang anaknya akan menjalani Ujian Nasional. Baca: Sehat Bersama, Lakukan Gerakan Olahraga Ini dengan Pasangan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tak sedikit siswa yang tiba-tiba jatuh sakit menjelang ujian tiba. Atau bahkan menjadi sulit berpikir padahal sebelumnya dia merasa mampu menjawab semua soal dalam ujian yang diberikan. Bukan hanya anak-anak, orang tua juga cenderung merasakan panasnya jelang ujian anak-anak. Pada gilirannya mereka menekan anak-anak untuk bekerja lebih keras untuk mendapatkan angka yang bagus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tetapi sebagai siswa dan orangtua mereka, Anda harus ingat bahwa stres adalah bagian alami dari kehidupan dan Anda harus menghadapinya pada titik tertentu atau yang lain. Daripada menyerah pada stres, Anda harus mencoba menggunakannya sebagai bahan bakar untuk membantu Anda berusaha lebih keras untuk berhasil dan mencapai tujuan Anda. Baca: Manfaat Semangka untuk Kesehatan Kulit, Rambut dan Cegah Kanker
Sebelum Anda dapat menentukan cara-cara mengurangi stres jelang ujian, Anda harus mencari tahu apa yang menyebabkan begitu banyak stres. Setelah itu ditentukan, kita dapat dengan mudah mencari cara untuk mengurangi stres. Berikut adalah penyebab stres paling umum menjelang ujian.
1. Kurangnya Motivasi
Karena beragam alasan, seorang siswa mungkin tidak merasakan motivasi untuk belajar atau keinginan untuk berhasil. Ini bisa disebabkan oleh beberapa masalah pribadi atau dia mungkin memiliki masalah di rumah yang mengurangi tingkat motivasinya.
2. Tidak Ada Persiapan atau Perencanaan
Ketika menghadapi ujian, seorang anak harus selalu merencanakan bagaimana menghadapi berbagai subjek. Selain menetapkan rencana studi, durasi belajar untuk setiap mata pelajaran juga harus ditetapkan jauh sebelum tanggal ujian tiba. Jika anak Anda belum memiliki rencana untuk persiapan di tempat, ia akan menderita stres yang ekstrim ketika hari ujian semakin dekat.
3. Target yang sangat tinggi
Mungkin tidak ada satu pun teman atau anggota keluarga yang tidak bertanya kepada anak Anda apakah dia belajar dengan baik atau tidak. Mereka bahkan mungkin lebih jauh menanyakan detail rencana studi. Mereka mengatakan kepadanya bahwa mereka memiliki harapan yang sangat tinggi darinya. Perilaku semacam ini menyebabkan stres yang tidak semestinya dalam pikiran anak-anak. Baca: Rifdah Farnidah Juara Hafal Alquran Latihannya Sehari 5 Juz
4. Kompetisi
Kompetisi selalu sangat tinggi ketika ujian. Dari jumlah lembar tambahan yang digunakan selama ujian hingga nilai yang mereka peroleh, anak-anak dihadapkan pada persaingan konstan. Kompetisi ini akan mendorong anak Anda untuk melampaui kemampuannya tetapi juga dapat menyebabkan banyak stres.