Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Waspada, Pornografi Mengancam Anak-anak Indonesia

Berdasarkan data Interpol dan Polri, ada 25 ribu aktivitas
pornografi anak, baik diunduh maupun diunggah di internet
setiap harinya di Indonesia.

16 April 2017 | 18.26 WIB

Cbc.ca
Perbesar
Cbc.ca

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Para orang tua di Indonesia, perhatikanlah aktivitas anak-anak anda di dunia maya. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Yohana Yembise mengatakan ada 25 ribu aktivitas pornografi anak, baik diunduh maupun diunggah di internet setiap harinya di Indonesia berdasarkan data dari Interpol dan Polri.

"Saya kaget karena ada 50 ribu aktivitas pornografi di Indonesia tiap harinya di mana 25 ribu adalah pornografi anak," kata Yohana di Bukittinggi, Sumatra Barat, Ahad, 16 April 2017. 

Pantauan dari KemenPPPA bersama lembaga pantauan dan analisis media daring Katapedia, pada September hingga November 2016 ada 1.200 ciutan di Twitter mengenai pornografi anak.

Untuk menangani masalah ini, KemenPPPA akan bekerja dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika. "Kami akan meniru Filipina yang bekerja sama dengan intelejen menangani kasus cyber crime ini," jelas Yohana.

Yohana mengatakan pornografi sudah sangat mengkhawatirkan karena dapat mengubah watak anak-anak yang terus menyaksikan tontonan tersebut. Dia khawatir saat dewasa, anak-anak tersebut tidak memiliki nilai-nilai agama dan adat ketimuran lagi.

Oleh sebab itu,Yohana meminta orang tua dan pihak sekolah mengawasi dan membatasi anak menggunakan telepon canggih. Keluarga, kata Yohana, adalah kunci utama menjaga anak.

"Kita lihat sekarang banyak anak-anak yang kurang berkomunikasi sama orang tua karena sibuk main gawai. Saya imbau orang tua untuk mengawasi anak-anak karena banyak sekali konten pornografi ada disana," kata Yohana.

Dia juga meminta orang tua untuk meluangkan waktu dan mengajak anak-anak tersebut bermain di luar agar mereka tidak selalu bermain gawai.

KemenPPPA juga memiliki program "Kabupaten Layak Anak" di mana salah satu indikatornya adalah anak-anak harus bebas dari pornografi. "Jadi saya minta kepala daerah untuk meminta dinas pendidikan mengimbau pihak sekolah untuk membatasi penggunaan telepon genggam di sekolah," kata dia. 



ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nunuy Nurhayati

Nunuy Nurhayati

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus