Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Waspadai Dampak Terlambat Sarapan bagi Penderita Diabetes

Ahli kesehatan menyarankan agar kita tak terlambat sarapan. Dampak buruk telat sarapan akan lebih terasa pada penderita diabetes.

22 April 2018 | 15.47 WIB

Keluarga Udayni yang merupakan bagian dari komunitas Muslim Yaman-Amerika berkumpul untuk merayakan liburan Idul Fitri di Brooklyn, New York, 25 Juni 2017. Mereka menyantap sarapan bersama aneka masakan tradisional Yaman. REUTERS/Kholood Eid
Perbesar
Keluarga Udayni yang merupakan bagian dari komunitas Muslim Yaman-Amerika berkumpul untuk merayakan liburan Idul Fitri di Brooklyn, New York, 25 Juni 2017. Mereka menyantap sarapan bersama aneka masakan tradisional Yaman. REUTERS/Kholood Eid

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli kesehatan menyarankan agar kita tak terlambat sarapan karena bisa berdampak buruk pada tubuh, demikian satu kesimpulan dari studi dalam jurnal Diabetic Medicine. Menurut studi tersebut, ada keterhubungan obesitas pada penderita diabetes tipe 2 dengan kebiasaan hidup tak sehat, dan terlambat makan pagi menjadi salah faktor pendorongnya.

Baca: 3 Langkah Pengobatan Kanker, Deteksi Dulu Gejalanya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Terlambat sarapan merupakan faktor risiko baru yang berkaitan dengan tingginya indeks massa tubuh pada penderita diabetes tipe 2. Studi yang dilakukan Sirimon Reutrakul, profesor endokrinologi, diabetes, dan metabolisme di College of Medicine di University of Illinois, Chicago, menunjukkan bahwa terlambat makan menyebabkan pergeseran jam biologis yang mengatur pola siang-malam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pergeseran jam biologis dapat mengganggu metabolisme energi dan ini terjadi ketika tubuh tidak merespons insulin dengan baik. Insulin merupakan hormon yang dibuat di pankreas, membantu sel untuk mengambil dan menggunakan gula darah untuk energi.

Baca: Hari Kartini Waspada Kosmetik Ilegal, Kenali 5 Cirinya

Pankreas lalu mencoba mengkompensasi dengan membuat lebih banyak insulin, hingga akhirnya kewalahan. Seperti dilansir Medical News Today, kejadian ini dapat mengakibatkan kondisi yang disebut hiperglikemia, atau gula darah tinggi, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus