Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ahli kesehatan menyarankan agar kita tak terlambat sarapan karena bisa berdampak buruk pada tubuh, demikian satu kesimpulan dari studi dalam jurnal Diabetic Medicine. Menurut studi tersebut, ada keterhubungan obesitas pada penderita diabetes tipe 2 dengan kebiasaan hidup tak sehat, dan terlambat makan pagi menjadi salah faktor pendorongnya.
Baca: 3 Langkah Pengobatan Kanker, Deteksi Dulu Gejalanya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terlambat sarapan merupakan faktor risiko baru yang berkaitan dengan tingginya indeks massa tubuh pada penderita diabetes tipe 2. Studi yang dilakukan Sirimon Reutrakul, profesor endokrinologi, diabetes, dan metabolisme di College of Medicine di University of Illinois, Chicago, menunjukkan bahwa terlambat makan menyebabkan pergeseran jam biologis yang mengatur pola siang-malam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pergeseran jam biologis dapat mengganggu metabolisme energi dan ini terjadi ketika tubuh tidak merespons insulin dengan baik. Insulin merupakan hormon yang dibuat di pankreas, membantu sel untuk mengambil dan menggunakan gula darah untuk energi.
Baca: Hari Kartini Waspada Kosmetik Ilegal, Kenali 5 Cirinya
Pankreas lalu mencoba mengkompensasi dengan membuat lebih banyak insulin, hingga akhirnya kewalahan. Seperti dilansir Medical News Today, kejadian ini dapat mengakibatkan kondisi yang disebut hiperglikemia, atau gula darah tinggi, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan.