Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Parasetamol adalah obat untuk meredakan nyeri dan membantu mengobati gangguan ringan dan kondisi kronis. Popularitasnya terutama karena fakta obat itu murah, aman, dan efektif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tapi, asupan minuman tertentu yang tidak tepat dapat memicu efek samping yang berpotensi mematikan. Parasetamol harus digunakan dengan hati-hati jika memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti masalah hati. Para ilmuwan juga mengkhawatirkan efek samping yang mungkin timbul dari penggunaan jangka panjang, seperti pendarahan internal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Badan kesehatan Inggris (NHS) juga mengingatkan mencampur obat dengan minuman tertentu yang mengandung etanol bisa berakibat fatal. Alasannya, etanol, bahan aktif dalam alkohol, dapat menyebabkan kerusakan hati yang berpotensi mematikan bila dikombinasikan dengan parasetamol, peringatan dari pengawas kesehatan Drugs. Bahan kimia dapat ditemukan dalam makanan tertentu juga, umumnya dalam konsentrasi yang lebih kecil.
"Ini dapat menyebabkan efek samping serius yang mempengaruhi hati," begitu peringatan NHS, dilansir dari Express.
Hubungi dokter segera jika mengalami demam, menggigil, nyeri, atau bengkak sendi, kelelahan atau kelemahan yang berlebihan, pendarahan atau memar yang tidak biasa, ruam atau gatal pada kulit, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, kulit atau bagian putih mata menguning. Menurut salah satu makalah yang diterbitkan dalam British Journal of Clinical Pharmacology, laporan tentang hepatotoksisitas parasetamol meningkat pada pecandu alkohol kronis.
"Orang-orang ini tidak hanya membawa peningkatan risiko kerusakan hati yang parah dan fatal setelah overdosis akut, tetapi kerusakan hati serius serupa juga dapat terjadi dengan penggunaan untuk terapi," tulis peneliti.
Di bagian lain makalah, tim mencatat sulit menerima dosis harian tunggal dan berulang 1-3 gram dapat menyebabkan kerusakan hati yang parah dan fatal pada pecandu alkohol. Mereka menjelaskan 5-8 persen dari dosis terapi parasetamol biasanya diubah menjadi metabolit toksik. Namun, dosis tunggal sekitar 15 gram biasanya cukup untuk memicu reaksi hati, jelas para penulis.
Medical News Today menambahkan reaksi hepatotoksik biasanya terjadi ketika asetaminofen dan alkohol dikonsumsi bersamaan dalam dosis tinggi. Ini karena hati bertugas memecah asetaminofen dan alkohol. NHS menegaskan umumnya aman untuk mengonsumsi alkohol dalam jumlah kecil saat menggunakan pereda nyeri.
“Minum alkohol dalam jumlah kecil saat mengonsumsi parasetamol atau ibuprofen biasanya aman. Parasetamol harus digunakan dengan hati-hati jika memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti masalah hati.”
Produsen saat ini merekomendasikan orang yang minum lebih dari tiga botol minuman beralkohol per hari harus bertanya kepada dokter sebelum minum asetaminofen. Kemungkinan efek samping lain dari menggabungkan alkohol dan asetaminofen termasuk sakit perut, pendarahan, bisul, dan detak jantung yang cepat.
Makanan yang mengganggu penyerapan parasetamol mungkin juga termasuk yang tinggi pektin, karbohidrat, dan berbagai jenis sayuran, seperti brokoli, kubis Brussel, kubis. Terlebih lagi, teh kembang sepatu juga bisa mengurangi efektivitas obat. Dalam satu penelitian kecil ditemukan teh kembang sepatu menurunkan kadar asetaminofen, khususnya saat obat diminum setelah teh. Namun, tidak sepenuhnya jelas apakah penurunannya signifikan secara klinis.
Baca juga: Tanda dan Gejala Tubuh Overdosis Parasetamol