Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Kepahaing - Sebanyak 30 bunga bangkai jenis Amorphophallus titanum dan Amorphophallus gigas akan mekar sepanjang tahun 2019 di Taman Konservasi Bunga Bangkai, Kepahiang, Provinsi Bengkulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kami menemukan ada sekitar 30 bunga bangkai yang telah melewati fase vegetatif dan akan segera mekar sepanjang 2019 mendatang," kata salah seorang petugas Taman Konservasi Bunga Bangkai, Zulzum Dihamzal di Kepahiang, Rabu, 6/12.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dia menjelaskan, bunga bangkai mengalami dua fase dalam siklus hidupnya yang muncul secara bergantian, yaitu fase vegetatif (aseksual) dan generatif (seksual). Selama fase vegetatif itulah muncul batang tunggal dan daun mirip pohon pepaya yang tumbuh selama sekitar dua tahun.
"Jika fase vegetatif itu selesai, maka pohon dan daun akan membusuk, lalu tumbuh bunga bangkai dari umbi yang terkubur di dalam tanah. Berat umbi bunga ini dapat mencapai 100 kilogram yang berfungsi sebagai cadangan makanan selama bunga mekar," kataZulzum.
Amorphophallus titanum merupakan bunga majemuk terbesar di dunia yang tingginya dapat mencapai 2,5 meter dan lebar kuntum 1,5 meter. Sedangkan Ammorphophallus gigas merupakan bunga majemuk tertinggi di dunia yang dapat mencapai lebih dari 4 meter, namun memiliki kuntum kecil.
"Kedua jenis bunga bangkai ini adalah endemik Pulau Sumatera yang langka. Karena itu, kami terus merawat bunga-bunga ini secara baik agar terhindar dari ancaman gagal mekar," ujar Zulzum.
Perjalanan menuju lokasi Taman Konservasi Bunga Bangkai itu, menurut dia, tidak terlalu sulit. Pengunjung bisa menggunakan sepeda motor ataupun mobil dan menempuh perjalanan selama satu jam dari Kota Bengkulu menuju Desa Tebat Monok di Kabupaten Kepahiang.
"Lokasinya berada persis di sisi jalan raya. Dari parkiran kendaraan, pengunjung dapat langsung melihat bunga ini. Kalau mau lebih dekat dan mencium aroma busuk, maka harus menuruni beberapa anak tangga menuju penangkaran," kata Zulzum.
Selain bunga bangkai, taman konservasi yang berada di sebelah kawasan hutan lindung Bukit Daun itu juga ditumbuhi inang bunga Rafflesia arnoldii yang juga merupakan bunga endemik Sumatera.
ANTARA