Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

5 Destinasi Wisata Mali, Cagar Alam hingga Suasana Perkotaan

Mali memiliki beragam lanskap yang memikat

27 November 2023 | 20.47 WIB

Masjid Raya Djenne merupakan bangunan yang terbuat dari lumpur terbesar di dunia dan dianggap oleh banyak arsitek sebagai gaya arsitektur Sudano-Sahelian terbaik. Masjid yang terletak di kota Djenne, Mali ini dibangun di atas tanah seluas 5.625 meter persegi dengan ketebalan dinding antara 41 cm dan 61 cm. Masjid ini terbuat dari bata lumpur yang dijemur di bawah matahari, sedangkan bagian luarnya diplester dengan lumpur yang lembut. wikipedia.org
Perbesar
Masjid Raya Djenne merupakan bangunan yang terbuat dari lumpur terbesar di dunia dan dianggap oleh banyak arsitek sebagai gaya arsitektur Sudano-Sahelian terbaik. Masjid yang terletak di kota Djenne, Mali ini dibangun di atas tanah seluas 5.625 meter persegi dengan ketebalan dinding antara 41 cm dan 61 cm. Masjid ini terbuat dari bata lumpur yang dijemur di bawah matahari, sedangkan bagian luarnya diplester dengan lumpur yang lembut. wikipedia.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mali salah satu negara di Afrika Barat. Mali memiliki beragam lanskap yang memikat. Mali juga merupakan negara yang memikat untuk ditelusuri budaya dan sejarahnya.

Wisata Mali

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Djenné

Dikutip dari Backpacker Boy, salah satu tempat paling terkenal di Mali, yakni Djenné. Kota ini memiliki salah satu situs Warisan Dunia UNESCO yang paling penting di Afrika Barat, Masjid Agung Djenné. Kota ini juga pusat perdagangan dan peribadatan Islam pada abad ke-15 hingga ke-17. Masjid ini adalah contoh arsitektur Sudano-Sahelian struktur batu bata lumpur terbesar di dunia. Masjid Agung Djenné dibangun pada abad ke-13, tetapi sejak saat itu telah beberapa kali rekonstruksi.

2. Biosfer Bafing

Cagar alam ini kawasan lindung untuk melestarikan keanekaragaman hayati. Ada beragam spesies hewan dan tumbuhan di area yang luasnya 6.767 kilometer. Bafing juga diakui oleh Wild Chimpanzee Foundation sebagai area penting bagi hewan-hewan yang terancam punah. Berbagai upaya telah dilakukan untuk melestarikan hewan-hewan ini dengan memantau populasi dan mendorong penggunaan sumber daya yang berkelanjutan oleh masyarakat setempat.

3. Sungai Niger

Sungai Niger mengalir melalui beberapa negara, yaitu Niger, Benin, dan Kamerun. Sungai ini mengalir melalui banyak kota di Mali, seperti Bamako, Timbuktu, dan Gao. Cara terbaik menelusuri sungai ini mengikuti tur perahu di sepanjang tepiannya. Melalui tur ini, pengunjung bisa melihat satwa liar lokal seperti buaya dan kuda nil. Penelusuran sungai juga cara untuk mengamati burung di Mali karena ratusan spesies berkumpul di dekat sumber air. 

4. Ségou

Pusat kota ini terletak 235 kilometer di timur laut Bamako. Ini kota penting di Kerajaan Bambara selama abad 18 dan 19. Kota ini berada di bawah kekuasaan Prancis selama periode kolonial dan sebagian besar pengaruh ini bisa dilihat dari arsitekturnya. Fitur utama dari Ségou adalah seni dan kerajinannya. Kota ini terkenal dengan kreasi tembikar, tekstil, dan ukiran Bambara. Segou salah satu tempat diadakan banyak acara. Adapun acara yang paling terkenal, Festival sur le Niger. 

5. Bamako

Bamako kota terbesar di Mali. Kota ini pusat politik dan ekonomi Mali dan memiliki populasi yang beragam. Ada begitu banyak sorotan ikon perkotaan Bamako, Museum Nasional hingga Menara BCEAO. Pertunjukan musik live yang menampilkan genre seperti Mali blues dan musik griot tradisional, antara lain daya pikat kota ini.

Bram Setiawan

Bram Setiawan

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus