Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

5 Tempat Ini Paling Disukai Turis Cina Saat Pelesir ke Indonesia

Turis Cina tercatat sebagai wisatawan mancanegara terbanyak yang berkunjung ke Indonesia.

21 Februari 2018 | 15.13 WIB

19_ekbis_wisatawancina
Perbesar
19_ekbis_wisatawancina

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Turis Cina tercatat sebagai wisatawan mancanegara terbanyak yang berkunjung ke Indonesia. Dalam rentang waktu Januari-November 2017, sebanyak 1,97 juta warga Tiongkok berkunjung ke Tanah Air.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Jumlah tersebut tumbuh 42,22 persen dari tahun sebelumnya, bahkan surplus 98.405 dari target," kata pelaksana tugas Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana. Saat liburan Imlek kemarin, kian banyak turis Cina yang berlibur ke sini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pitana mengatakan, sepanjang 2017, total kunjungan wisatawan Tiongkok mencapai 2.055.351 orang. Disusul Australia dengan angka kunjungan 1.188.499 wisatawan dan India 485.314 orang. Selanjutnya ada 538.334 wisatawan dari Jepang dan 361.197 paspor Inggris yang datang ke Indonesia.

Turis Cina umumnya menyukai wisata air, seperti pantai. Pada liburan Imlek ini, wisatawan Cina juga suka makan malam bersama keluarga dan berbelanja.

Berikut ini beberapa daerah yang dikunjungi para turis Cina.

1. Pulau Bintan di Kepulauan Riau

Kementerian Pariwisata mencatat 5.000 wisatawan asal Tiongkok menyerbu Bintan pada periode Februari hingga Maret 2018.

"Gelombang pertama langsung 800 wisatawan. Mereka datang dari Hang Zhou dan Ningbo, Tiongkok," ujar Asisten Deputi Greater China Kementerian Pariwisata Vinsensius Jemadu, seperti dikutip dari Bisnis.com, Jumat, 16 Februari 2018.

Pada gelombang pertama libur Imlek 2018, Bintan juga mulai dibanjiri pada 13 dan 14 Februari, yang mobilitasnya disokong 38 charter flight Sriwijaya dan Citilink. Pada 13 Februari 2018, tercatat 400 wisatawan tiba di Bintan. Jumlah tersebut juga tercatat untuk yang tiba pada 14 Februari 2018.

Menurut Vinsen, wisatawan Tiongkok akan terus membanjiri Bintan hingga Maret 2018. Dia mengatakan wisatawan ini akan disusul dari daerah lain di Tiongkok, seperti Qongqing, Changsa, Kunning, Nanning, Wenzhou, Nanjing, Shanghai, dan Chengdu. "Potensi jumlahnya sangat masif, menembus 5.000 wisatawan," katanya.

Vinsen menilai kedatangan wisatawan Tiongkok ke Bintan akan menaikkan devisa negara. Sebab, kata dia, rata-rata wisatawan Tiongkok di Bintan menghabiskan uang mencapai US$ 1.000. "Belanja mereka luar biasa. Bersama keluarganya, mereka biasanya belanja ramuan tongkat Ali sampai sarang burung walet," ucapnya.

2. Bali

Wisatawan Tiongkok juga membanjiri Bali saat libur Imlek 2018. Wisatawan Tiongkok yang ke Bali diperkirakan mencapai 1.000 orang. "Ini menandakan Bali adalah tempat istimewa untuk merayakan Imlek. Arti penting lainnya, travel warning pemerintah Tiongkok jadi tidak berlaku lagi," ujar Pitana.

Pada gelombang pertama libur Imlek 2018, wisatawan Tiongkok langsung menyerbu Hotel Harris di Sunset Road, Bali. Diperkirakan masih ada 15 ribu turis Tiongkok lain yang bakal berlibur ke Bali dalam rangka Imlek 2018.

3. Manado

Tingkat hunian hotel di Provinsi Sulawesi Utara, yang mampu bertahan stabil di kisaran 70-80 persen, merupakan dampak positif dari kunjungan wisatawan Tiongkok yang terus meningkat.

"Desember biasanya masuk kategori low session, tetapi karena ribuan wisatawan Tiongkok datang, sehingga Desember 2017 tingkat penghunian kamar hotel Manado mencapai 76,26 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara Moh. Edy Mahmud di Manado, Selasa, 20 Februari 2018.

Wisatawan Tiongkok yang datang ke Sulawesi Utara pada Desember 2017 tercatat 7.208 orang atau 83,94 persen dari keseluruhan wisata mancanegara yang masuk melalui pintu Bandar Udara Sam Ratulangi, Manado.

Rata-rata lama menginap tamu asing di hotel berbintang pada Desember 2017 mencapai 3,98 hari, menurun 0,17 poin dibanding November 2017 sebesar 4,15 hari.

General Manager Best Western The Lagoon Hotel Manado Yushi Quan mengatakan bisnis perhotelan sangat terbantu dengan kedatangan turis dari Tiongkok. Untuk memanjakan pengunjung, pihaknya juga menggelar berbagai acara menarik, mulai raya keagamaan, liburan nasional, hingga momen-momen penting lain.

Pihak hotel juga menawarkan program kuliner pada setiap akhir pekan dengan tema makanan yang selalu berbeda. Selain dari Tiongkok, wisatawan asing yang datang ke Sulawesi Utara di antaranya berasal dari Singapura 473 orang (5,51 persen), Malaysia 126 orang (1,47 persen), Amerika 120 orang (1,40 persen), Jerman 61 orang (0,71 persen), dan Jepang 51 orang (0,59 persen).

Kemudian Belanda 51 orang (0,59 persen), Prancis 36 orang (0,42 persen), Taiwan 24 orang (0,28 persen), serta Australia 18 orang (0,21 persen).

4. Kupang, NTT

Nusa Tenggara Timur kini berupaya menggaet turis Cina. Pemerintah Provinsi NTT bekerja sama dengan Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Bali akan menggelar pertunjukan seni di Kota Kupang pada 25 Februari 2018.

"Pertunjukan seni warga Tiongkok ini yang keempat kalinya di NTT dalam rangka memperingati tahun baru Imlek 2018," kata Kepala Biro Kesra Sekretariat Daerah Provinsi NTT Bartolomeus Badar kepada wartawan di Kupang, Selasa, 20 Februari 2018.

Dia menyebut sekitar 30 penari akan didatangkan langsung dari negara berjuluk Negeri Tirai Bambu itu untuk menampilkan sedikitnya 13 pertunjukan seni, yang dipusatkan di aula El Tari, Kota Kupang.

Pemerintah daerah, kata Badar, juga memanfaatkan kehadiran kontingen Tiongkok di ibu kota provinsi selama sekitar tiga hari (24-26 Februari) itu untuk mempromosikan potensi pariwisata di daerah setempat.

Ketua Paguyuban Sosial Marga Tiongkok Indonesia NTT Hengki Liyanto mengatakan, jika 10 persen dari jumlah turis berkunjung ke Bali bisa ditarik ke NTT, sedikitnya 200 ribu wisatawan Tiongkok berkunjung ke NTT setiap tahun.

"Untuk itulah kegiatan seni budaya ini diperlukan untuk agar wisatawan mancanegara bisa langsung datang ke daerah ini menikmati potensi pariwisata di NTT yang kaya," tuturnya.

SYAFIUL HADI | BISNIS.COM

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus