Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa selebritas mengenakan pin merah di perhelatan Piala Oscar 2024 atau Academy Awards ke-96 untuk menyerukan gencatan senjata Israel di Gaza, Palestina. Pin merah tersebut didistribusikan oleh Artists4Ceasefire, sebuah kelompok selebritas dan anggota industri hiburan yang menandatangani sebuah surat pada akhir Oktober 2023 untuk meminta Presiden Amerika Serikat Joe Biden melakukan gencatan senjata dan pembebasan tawanan di Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Desain pin mereka menampilkan lingkaran merah berkilauan dengan gambar tangan dan hati berwarna hitam. "Pin ini melambangkan dukungan kami untuk gencatan senjata yang segera dan permanen, pembebasan semua sandera, dan pengiriman bantuan kemanusiaan yang mendesak untuk warga sipil di Gaza," kata Artists4Ceasefire dalam sebuah pernyataan resmi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selain banyak selebritas menggunakan pin merah, ada dua aktor yang menggunakan pin dengan bendera Palestina. Mereka adalah Swann Arlaud dan Milo Machado Graner. Mereka merupakan aktor yang terlibat dalam film Anatomy of Falls yang juga menjadi salah satu pemenang dalam penghargaan Academy Awards ke-96 itu.
Dikutip dari vanityfair, Swann menyatakan alasan dirinya menggunakan pin bendera Palestina. “Ada terlalu banyak orang yang meninggal sejak tanggal 7 Oktober. Ini harus berhenti. Ini tentang kemanusiaan. Gencatan senjata," ujarnya.
Profil Swann Arlaud
Dilansir dari IMDb, Swann Arlaud lahir pada 30 November 1981 di Fontenay-aux-Roses, Hauts-de-Seine, Prancis.
Swann Arlaud berasal dari keluarga yang sangat terkait dengan dunia perfilman, meskipun menurutnya itu tidak membuatnya menjadi seorang aktor alami. Kakeknya, Rodolphe-Maurice Arlaud adalah seorang penulis naskah, sementara kakek dari pihak ibunya, Max Vialle adalah seorang aktor.
Orang tuanya, Yan Arlaud dan Tatiana Vialle adalah seorang sinematografer dan seorang direktur casting. Meskipun begitu, Arlaud awalnya tidak mempertimbangkan akting sebagai karier.
Dilansir dari vogue, Arlaud sebenarnya tertarik pada seni grafiti. Itu membuatnya berkuliah dan lulus dari Institut Seni Dekoratif Strasbourg. Seiring waktu, dia kemudian tertarik pada dunia perfilman. Atas saran Ibunya, Arlaud mengikuti permainan teater berjudul “A Woman in Berlin”.
Setelah itu, dia beralih ke dunia film dengan peran-peran yang bermuatan politik. Di Prancis, dia mulai dikenal ketika berperan dalam film Bloody Milk. Dalam film tersebut, dia memerankan Pierre Chavanges, seorang petani yang mengelola kawanan sapi perah di peternakan keluarganya. Peran ini membuatnya meraih Penghargaan César untuk aktor terbaik pada 2018.
ANANDA BINTANG I IDA ROSDALINA