Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Tokoh pers Indonesia Aristides Katoppo meninggal dunia pada Ahad, 29 September 2019 pukul 12.05 di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit pada Ahad dini hari pukul 1 dan langsung menjalani perawatan di Intensive Care Unit lantaran ada luka di kakinya yang membuatnya kesakitan dan sulit bernapas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kabar wafatnya pendiri kembali harian Sinar Harapan ini segera menyebar melalui pesan di WhatsApp. Adiknya, Josi Katoppo membenarkan kabar itu. “Tides baru kembali dari Gunung Semeru, di kampung naik mobil, tidak mendaki dengan Herman Lantang dan Don Hasman dan kelihatan senang sekali,” kata Josi menjawab pesan melalui Whatsapp.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Aristides ingin menapak tilas Gunung Semeru, yang menjadi tempat pendakian terakhir sahabatnya, Soe Hok Gie, yang meninggal karena keracunan gas. “Kemarin terakhir ketemu waktu ke rumah Habibie, masih kelihatan segar dan sehat,” ucapnya. Bahkan, sebelum mendaki, putra Aristides, Jura Katoppo menuturkan ayahnya masih dalam keadaan sehat.
Tokoh pers Indonesia, Aristides Katoppo wafat pada Minggu, 29 September 2019 setelah mendaki Gunung Semeru. | Dok. Istimewa
Josi menuturkan, jenazah wartawan senior ini tidak akan dikebumikan. Ia akan dikremasi sesuai permintaan almarhum pada Selasa, 1 Oktober 2019.
Istri Aristides, Mimis Katoppo menjelaskan jenazah hingga saat ini masih berada di RS Abdi Waluyo. “Nanti sore dipindah ke RSPAD untuk disemayamkan. Akan diberitahu kabar selanjutnya mengenai upacara pengremasian jenazah,” tuturnya.