Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Pramugari Ingatkan agar Penumpang Tidak Pakai Selimut Pesawat

Seberapa sering selimut di pesawat dicuci, tergantung pada jenis penerbangan serta maskapai penerbangan.

1 Mei 2025 | 10.49 WIB

Ilustrasi pesawat. Sumber: getty images/mirror.co.uk
Perbesar
Ilustrasi pesawat. Sumber: getty images/mirror.co.uk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Selimut bisanya disediakan untuk kelas bisnis atau kelas utama selama penerbangan. Beberapa maskapai penerbangan juga menyiapkan selimut untuk kelas ekonomi. Tapi, seorang pramugari menyarankan agar penumpang tidak menggunakan selimut pesawat. Apa alasannya?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Natalie Magee, seorang pramugari selama 20 tahun, mengatakan bahwa selimut gratis yang diberikan di pesawat penuh dengan hal-hal menjijikkan seperti rambut, makanan, jamur, dan cairan tubuh. Menurut dia, pramugari pun enggan menyentuhnya. Mereka telah melihat penumpang menggunakan selimut ini untuk membersihkan tumpahan dan kotoran, menyeka hidung, dan bahkan mengumpulkan potongan kuku kaki.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Mungkin salah satu hal paling menjijikkan yang pernah saya lihat adalah seseorang menggunakan selimut untuk mengganti popok bayi mereka," kata Magee seperti dilansir Travel and Leisure, Rabu, 30 April 2025.

Seberapa Sering Selimut Dicuci?

Selimut di pesawat sebenarnya dicuci. Maskapai penerbangan besar biasanya memiliki kontrak dengan vendor laundry yang akan mengambil selimut itu setelah penerbangan. Mereka akan mencucinya dengan air panas lalu menyegelnya dalam kantong plastik untuk digunakan kembali. Seberapa sering selimut ini dicuci tergantung pada jenis penerbangan itu sendiri serta maskapai penerbangan.

“Dalam penerbangan domestik, saya pernah membawa selimut yang diinstruksikan untuk dilipat kembali dan disimpan ke bin (tempat penyimpanan di pesawat)," kata dia. 

Hal tersebut juga disampaikan oleh pramugari anonim kepada Surrey Lives. Ia mengatakan bahwa jalan pintas seperti itu sering secara teratur, bahkan tidak terkecuali kemewahan kabin kelas satu. "Pada penerbangan jarak pendek, sarung bantal tidak diganti, mungkin hanya dibalik," kata pramugari itu. 

Salah satu tanda bahwa selimut yang digunakan bersama ini tidak higienis maka selimut itu tidak berada dalam kantong plastik tersegel. Jadi, dia menyarankan untuk tidak menggunakannya. Jika ingin mengenakan selimut untuk tidur nyaman di dalam kabin pesawat yang dingin, ia menyarankan penumpang membawa sendiri.

“Saya selalu membawa selimut saya sendiri jika saya ingin menggunakannya untuk kenyamanan,” katanya.

Mila Novita

Bergabung dengan Tempo sejak 2013 sebagai copywriter dan menjadi anggota redaksi pada 2019 sebagai editor di kanal gaya hidup. Kini menjadi redaktur di desk Jeda yang meliputi gaya hidup, seni, perjalanan, isu internasional, dan olahraga

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus