Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Klaten - Umbul Ponggok kini menjadi salah satu destinasi wisata terpopuler di Klaten juga Jawa Tengah. Setiap pekan tak kurang sekitar 5.000 pengunjung mendatangi tempat wisata yang terletak di Desa Ponggok Kecamatan Polanharjo, Klaten ini. Umbul dalam bahasa setempat berarti “mataair.”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Salah satu daya tarik tempat wisata ini adalah disediakannya spot-spot pemotretan di dasar umbul dengan properti aneka macam: becak, sepeda motor, televisi, meja, kursi, vespa tua, kemah dan lain-lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Foto-foto lucu mereka yang berfoto di dasar umbul dengan properti semacam itulah, yang lantas beredar di dunia maya, membuat lokasi wisata Umbul Ponggok menjadi popular.
“Kalau hari Sabtu dan Minggu penuh sekali, jalanan macet, tamu datang dari mana-mana, juga luar Jawa Tengah,” kata Wahyu, pria berkacamata yang mengelola Zaura Photograph, jasa pemotretan bawah air.
Umbul seluas 50x25 meter itu berada di bawah pengelolaan Badan Usaha Milik Desa. Badan ini memperkenankan warga setempat untuk berjualan atau membuka usaha di dalam Umbul sejak tempat ini buka, dari pukul 07.00-17.00. Harga masuk pada Senin hingga Kamis Rp 15 ribu dan Sabtu-Minggu Rp 30 ribu.Kawasan Wisata Air Umbul Ponggok di Desa Ponggok Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah. Tempo/Lestantya R Baskoro
Di dalam areal Umbul itulah warga membuka usaha mereka dengan harga yang relatif murah. Ada yang berjualan makanan, menyewakan pelampung, menyewakan peralatan snorkling, dan sebagainya.
Kedalaman air hingga dua meter lebih memang memungkinkan pengunjung untuk ber-snorkeling, melihat ribuan ikan warna-warni di dalam umbul yang airnya relatif jernih dan tak berbau.
Mereka yang berminat untuk berfoto dalam air bisa menghubungi beberapa jasa foto dalam air di situ. Harganya sekitar Rp 100 ribu untuk sekitar satu jam pemotretan. Pengunjung akan mendapat puluhan foto yang bisa disimpan langsung dalam handphone mereka.
Nah, untuk foto itu, waktu paling afdol adalah pagi atau sore. Pengunjung dipersilakan untuk memilih properti yang diinginkan dan dibimbing fotografer ke bagian agak tengah kolam sebagai spot pengambilan foto.
“Kalau siang hasilnya tidak terlalu bagus karena matahari tepat di atas,” kata Wahyu. Yang diperlukan untuk pengambilan foto dalam air ini adalah sekuat-kuatnya untuk menahan nafas.
Tentu saja sebelumnya fotografer, yang ikut menyelam di dalam air itu, memberi instruksi sejumlah gaya yang harus dilakukan saat kamera bawah airnya beraksi.
Bagaimana jika pengunjung tidak bisa berenang? Jangan khawatir, tersedia pelampung di sana yang bisa dipakai untuk menuju spot berfoto di dasar umbul itu.
L.R. BASKORO