Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin membuka secara resmi gelaran ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 di Candi Prambanan, Yogyakarta, Jumat petang, 3 Februari 2023. Agenda yang diikuti lebih dari 1.000 delegasi dari 29 negara itu, dipusatkan di Yogyakarta 2-5 Februari mendatang. "Selama tiga tahun terakhir pariwisata terpuruk akibat pandemi Covid-19," kata Maruf Amin.
Pariwisata di ASEAN Kembali Berjaya Usai Pandemi
Dari gelaran ATF 2023 itu, Ma'ruf bergarap puncak kejayaan pariwisata di ASEAN bisa mencapai puncaknya kembali di tahun ini. "Kawasan ASEAN menjadi garis depan pemulihan sektor pariwisata di negara negara Asia Pasifik," kata dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Ma'ruf, data organisasi pariwisata dunia (WTO) Perserikatan Bangsa-Bangsa menunjukkan, sepanjang Januari sampai September 2022, kunjungan wisata ke kawasan ASEAN telah naik lebih dari 11 persen dibanding periode yang sama pada 2021. "Keberhasilan sektor pariwisata ASEAN akan menjadikan episentrum pertumbuhan ekonomi global," kata Maruf.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Maruf menambahkan pariwisata dipandang sebagai sektor krusial untuk memulihkan ekonomi pasca pandemi. Sebab dari sektor pariwisata itu telah membuka banyak lapangan kerja bagi masyarakat dan menjadikannya kembali berdaya.
"ASEAN Tourism Forum ini jadi ajang untuk mempercepat kebangkitan industri pariwisata melalui aksi nyata dan kerjasama antar negara," kata Maruf. "Selain itu penyelenggaraan event event berskala internasional di ASEAN perlu terus diperbanyak," Maruf menambahkan.
Simak: ASEAN Tourism Forum 2023, Delegasi Diajak Tur ke Keraton Yogyakarta Hingga Museum Ullen Sentalu
Dari banyaknya event internasional itu, kata Maruf, menjadi bukti sebuah negara siap menyambut kembali wisatawan dari berbagai belahan dunia. Bukti lainnya, negara itu mampu beradaptasi dan berkompetisi mewujudkan pariwisata berkualitas di masa datang.
Kuatnya Pariwisata Memperkokoh Kawasan ASEAN
Kuatnya sektor pariwisata, kata Maruf, juga menjadi sarana mengokohkan kawasan ASEAN yang stabil, damai, bermartabat, menunjung tinggi nilai kemanusiaan dan menjadi penyokong ekonomi dunia. "Kami mengajak mewujudkan pariwisata menjadi sektor yang berkelanjutan, melibatkan usaha mikro dan kecil, kaum perempuan serta generasi muda," ujar Maruf.
Perhelatan ASEAN Tourism Forum tak hanya diisi dengan presentasi para delegasi negara terkait perkembangan pariwisata di negara masing-masing ataupun pameran produk yang mempertemukan penjual dan pembeli antarnegara. Salah satu agenda dalam ATF 2023 adalah paket perjalanan wisata pra-acara dan pasca-acara (pre-tour dan post-tour) seru dan memikat seluruh peserta dan delegasi pertemuan.
5 Daerah di DIY Ajak Delegasi Menikmati Paket Wisata
Pemerintah Kota Yogyakarta misalnya, menggelar paket wisata post-tour bertajuk Jogjavaganza yang mengajak para delegasi ATF 2023 mengunjungi keindahan kawasan pertanian tradisional Desa Nanggulan. Delegasi bersepeda melewati hamparan persawahan dan pinggiran sungai serta menikmati suguhan makan siang.
Peserta post-tour juga berkesempatan untuk mengunjungi Living Museum Kotagede serta sebagai bagian utama dari perjalanan Jogjavaganza adalah bertandang ke Tugu Golong-Gilig, Kraton, dan Panggung Krapyak yang berada dalam satu garis lurus sebagai Sumbu Filosofi dari Keraton Yogyakarta. Peserta kemudian mengunjungi Istana Air Tamansari dan Pantai Parangtritis sekaligus menikmati makan malam.
Adapun paket post-tour dari Pemerintah Kabupaten Bantul menghadirkan kesempatan kunjungan ke Desa Wisata Wukirsari, Gumuk Pasir, makan malam di Depok Lagoon sambil menikmati hidangan laut dan matahari tenggelam di Pantai Depok. Peserta perjalanan ini menginap di Tembi Guesthouse. Keesokan hari, peserta mengunjungi Desa Krebet dan Desa Wisata Kasongan.
Sedangkam Pemerintah Kabupaten Sleman akan membawa delegasi ATF 2023 mengunjungi Desa Wukirsari, berkeliling desa dengan menumpang pedati sambil melawat ke pusat produksi Mazaraat Artisan Cheese dan Ruas Bambu Nusantara. Perjalanan berlanjut dengan kesempatan makan siang di Warung Eyup, sebuah restoran baru di kawasan Cangkringan yang dikenal akan keindahan rancangan bangunannya yang memadukan nuansa tradisi Jawa-Bali dan dikelilingi persawahan.
Sementara untuk paket perjalanan ke Kabupaten Kulon Progo menampilkan kunjungan ke Desa Jatimulyo, Kopi Sulingan, Gua Kiskendo, pertunjukan Balet Sugriwa-Subali, Desa Ngargosari di hari pertama. Hari kedua perjalanan dilanjutkan dengan kunjungan ke Pule Payung untuk menikmati makan siang, belajar membatik di Desa Wisata Segajih, Pantai Glagah dan makan malam di Grand Daffam Signature sebelum peserta pulang ke negara masing-masing.
Kabupaten Gunung Kidul menghadirkan perjalanan ke Desa Wisata Nglanggeran, makan siang di Taman Teknologi Pertanian, Griya Cokelat Nglanggeran, Batik Topeng Workshop, dan menginap di Santika Hotel Yogyakarta.
PRIBADI WICAKSONO
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu