Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Australia menjadi target pemasaran Wonderful Indonesia, dan di Sydney promosi dipilih dipasang pada bus double decker sehingga terlihat mencolok sehingga dinilai efektif. Bus dua tingkat tersebut memiliki rute City-MOna Vale Sydney dan dipilih beberapa bus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwiasata Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, cara ini efektif karena para penumpang akan melihat langsung promosi tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Ini bukan yang pertama kita lakukan. Sebelumnya, stiker Wonderful Indonesia sudah kita kenalkan pada masyarakat London, Inggris. Responnya cukup baik, makanya kita lanjutkan di Sydney,” ujarnya, Senin (19/11).
Selain di bus double decker, Wonderful Indonesia juga muncul di Digital Billboard Entrance Sydney Domestic Airport. Destinasi yang ditampilkan di sana adalah Candi Borobudur dan Pink Beach. “Ini semakin membuat orang-orang Sydney terpukau dan tertarik melihat keindahan alam yang dimiliki Indonesia. Apalagi, bandara menjadi tempat yang cukup strategis untuk promosi wisata,” katanya.
Wonderful Indonesia muncul di Digital Billboard Entrance Sydney Domestic Airport. Destinasi yang ditampilkan adalah Candi Borobudur dan Pink Beach, Flores. (Dok. Kemenpar)
Menurut Ni Wayan Giri, Sydney dipilih karena menjadi kota terbesar di Australia. Pastinya, hal ini membuat Wonderful Indonesia menjadi pusat perhatian warga setempat. Terlebih, promosi pada seluruh tubuh bus itu yang ditampilkan juga sangat menarik.
Wonderful Indonesia yang menampilkan destinasi ini juga dibuat keren. Sehingga tidak hanya enak dipandang, tapi juga banyak yang dijadikan objek untuk berfoto para warga yang melihat atau menaiki bus-bus tersebut.
“Pemilihan bus double decker sebagai tempat untuk promosi Wonderful Indonesia juga sangat tepat. Karena banyak warga Sydney yang menggunakan transportasi umum ini untuk berpergian. Jadi, Wonderful Indonesia makin dilirik banyak orang,” ujarnya, seperti dikutip dari siaran pers Kemenpar.
Baca Juga:
Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, promosi luar negeri menjadi hal penting yang harus ditingkatkan. Ini sejalan dengan target kunjungan wisman tahun 2018 sebanyak 17 juta. Pariwisata Indonesia harus diperkenalkan dengan materi promosi yang menarik dan tampilan maksimal.
Selama ini, kata Arief, Inggris dan Australia adalah dua negara yang mempunyai potensi besar dalam hal kunjungan wisata. Khusus Uni Eropa, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia sepanjang 2017 mencapai lebih dari 1 juta orang.
"Inggris tercatat sebagai penyumbang wisatawan terbesar, hampir di angka 400 ribu wisman. Karena itu, kita harus lebih gencar menggarap pasar Inggris melalui berbagai promosi wisata, termasuk Australia,” jelasnya.